^_^

Markaz Pelangi.blogspot.com - Supported By Ummu Sakha - copyright © 2009

Wednesday 29 October 2008

Cerita Laskar Pelangi

Cerita Laskar Pelangi yang akhir-akhir ini filmnya lagi booming dibioskop-bioskop Tanah Air ini memang cerita yang patut diacungi jempol, 2 bahkan. Cerita yang diambil dari novel Laskar Pelangi yang ditulis oleh tokoh utamanya sendiri yaitu Andrea Hirata ini memang begitu mengena dihati para pembacanya, karena tulisan itu merupakan pengalaman pribadi penulis sendiri. Terutama bagi para pemerhati pendidikan, pecinta anak, para pendidik, dan siapapun yang peernah bermimpi dan mimpi itu menjadi kenyataan, ataupun bagi semua pemimpi yang masih berharap mimpinya suatu saat akan menjadi kenyataan.
Saya bukan seorang jurnalis, novelis, atau penulis novel yang biasa mengomentari tulisan, novel ataupun film. Tapi saya adalah salah seorang pelaku kehidupan yang telah ditakdirkan oleh Alloh dan diberi kesempatan untuk menikmati hidup. Setelah membaca Novel Laskar Pelangi (Padahal waktu beli Novel itu saya tidak tahu kalau novel itu bakal dibuat film, tapi memang novelnya best seller), semangat saya menjadi bangkit kembali dan saya baru tersadar bahwa saya juga pernah punya mimpi yang sedikit demi sedikit menjadi nyata.
Ketika saya masih duduk dibangku sekolah dasar, waktu itu saya kelas lima SD saya punya seorang guru SD yang sangat pandai dan luas wawasannya. Namanya Pak Anton . Beliau adalah sosok guru yang tegas, lucu, pandai dan pandai menggambar. mungkin pribadi saya lebih banyak terbentuk meniru pribadi beliau. Mulai dari suka matematika, menggambar, sampai tandatangan sayapun mirip dengan tanda tangan belieu. Secara tidak sadar saya benar-benar mengidolakan beliau dan itu yang baru saya sadari akhir-akhir ini. Satu hal lagi yang saya ingat dari beliau yang mengantarkan saya menuju cita-cita saya. Ketika pertama kali saya masuk di kelas 5, Pak Anton mengabsen nama-nama murid kelas 5. Tiba giliran nama saya beliau berkata (gaya meng-absen):' Ir.A ! (insinyur A!)...Ir.A! diulang-ulang sampai beberapa kali karena aku yang tidak merasa dipanggil namanya tidak menyahut, maka akupun diam saja dan melanjutkan pekerjaanku. Tak lama kemudian Pak anton mendatangi mejaku dan menepuk mejaku keras-keras sambil berkata:"insinyur A", namamu kan Ir.A kenapa nggak menyahut!. Kontan aku gelagapan dan menjawab :"Oh, maaf Pak, saya tidak tahu pak kalau bapak memanggil nama saya. Nama saya Ira". "Iya nama kamu Ir.A kan berarti insinyur A. Sambil nyengir akupun mengiyakan saja kata-kata Pak Anton. Akhirnya setiap memanggil namaku Pak Anton selalu memanggilku Ir.A. Dan aku juga senang dipanggil insinyur A (ir.A). Karena nama itu yang aku gunakan sebagai nama inisialku sampai aku kuliah. Dan kalian tahu nggak friends, sejak saat itu aku menanamkan cita-cita menjadi seorang insinyur. Dan ketika SMA aku dikenalkan oleh seorang kakak kelas pada sebuah lagu ciptaan BIMBO yang judulnya 'Aisyah Adinda kita'. Isinya juga seorang Aisyah calon Insinyur. Maka ketika lulus SMA, di UMPTN aku memilih jurusan Teknik Sipil walaupun orangtuaku memaksaku untuk masuk Kedokteran dan yang lain menyarankan untuk masuk Ekonomi dll. Dan alhamdulillah aku bisa lulus Sarjana Teknik Sipil walaupun seperti mimpi karena untuk menggapainya orangtuaku yang sopir dan ibuku hanya guru SD, tapi mereka bekerja keras membanting tulang untuk sekolahku dan saudara-saudaraku yang lain. Ketika aku diwisuda Oktober 2005 lalu dalam hati aku panjatkan do'a dan bersyukur dan terima kasihku pada Pak Anton yang mengantarkan aku menjadi Insinyur A. Dan yang lebih bersyukur lagi Kakakku jg lulusan Sarjana Sastra (meski di Swasta) sudah bisa bekerja di Lembaga Swasta yang bagus di Surabaya, dan ketiga adikku alhamdulillah juga bisa diterima diperguruan tinggi Negeri semua dan sudah lulus, tinggal yang ragil sedang menyusun skripsi. Aku juga bangga dan bersyukur mempunyai orangtua yang bersemangat tinggi dan perhatian tentang pendidikan. Sekarang tugasku menyelesaikan fungsi insinyur A-ku agar bisa bermanfaat bagi masyarakat dan bangsaku, tanpa mengesampingkan tugas utamaku sebagai ibu bagi anak-anakku dan istri untuk suamiku. Trimakasih ya Allah...trimakasih ayah, ibu, Mr. Anton....i promise i'll be ir.A
Thanks to Laskar Pelangi, and others Laskar...Keep on your dreem....

Monday 27 October 2008

Jihad Fii Sabilillah

Lahir adalah awalnya
Hidup adalah tandaNya
Waktu adalah perantara
Umur adalah peringatan
Kesempatan adalah jalannya
Jihad adalah cita-cita
Syahid adalah ujungnya
Cinta Ilahi adalah tujuannya


-Sidoarjo, 260498-





BREAK!!!

Suram…
Glambyar….
Semakin lenyap…
Semakin hilang….
Semoga tak ada bekas…
Semoga tak lagi ingat…
Akankah bias lupa
Akankah bias jauh
Tapi aku inginkan satu…
Ingin apalagi?...
Yang tak kumengerti…
Bila ada arti tersembunyi
Namun….
Sepertinya tak akan kembali lagi….

(26/8/98)

Sajak-Sajak Rindu

(Sajak-Sajak Rindu adalah kumpulan puisi picisan yang dibuat penulis dari th.1996-2005)

Sholat

Allahu Akbar 2x
Allahu Akbar 2x
Seruan Azan menggema
Terdengar oleh langit dan bumi
Itulah seruan kemulyaan

Hayya’alash Sholaa 2x
Hayya’alalfalah 2x

Terngiang sosok suara yang bertanya…
“Sudahkah aku melaksanakannya?”…
Ah…aku masih bolong-bolong….
Atau “Malas ah”…
Dan “ntar duluah…filmnya tanggung..
Ngantuk! Aku maw tidur sebentar
De el-el

Astaghfirullahal’adziim
Ampunilah aku ya Allah…
Hambamu yang lemah ini
Yang telah melalaikan kewajiban

Ya Allah,
Alhamdulillah masih kurasakan kasih sayangmu
JalanMu tlah terbuka tuk sadarkan alphaku
Kini aku bersujud
Memenuhi seruanMu

(Oktober 1996)





Aku

Aku…
Siapa aku?...
Aku adalah aku
Aku bukanlah kamu
Kamu bukanlah aku

Aku…ya seperti aku
Hanya aku….
Yang bisa mengerti diriku
Tak ada yang bias
Mengubah pribadiku

Aku…ya tetap aku
Sekali aku tetap aku
Hidup aku!!!
(apalagi ya…)Pokoknya aku deh !!!

(diluar itu yang tahu diriku hanya yang Kuasa…)

Pebruari ‘97 abis ultahku yang ke 16






Warna-warna kehidupan

Ada suka, ada duka
Ada kasih, ada dengki
Ada bahagia, ada derita
Ada tangis, ada tawa

Ada kaya, ada miskin
Ada konglomerat, ada wong melarat
Kadang sempat, kadang sempit
Kadang kenyang, kadang keroncongan

Ada persahabatan, ada permusuhan
Disini perdamaian, Disana pertempuran

Ada gelap, ada terang
Ada hitam, ada putih
Ada hidup, ada mati
Ada dunia, ada akhirat

(Akhir Juni ’97)



Dunia kecilku

Lihatlah bunga nan anggun
Putih berseri baru mekarnya
Lugu dan polos….

Lihatlah gadis kecil
Berlari-lari sungguh riangnya
Tanpa beban tanpa pikiran

Lihatlah bocah kecil….
Bernyanyi dan menangis
Minta ini itupun diturut

Oh …indah nian dunia kecilku..

Ir-Sept’97




JIHAD

Adakah….Kedamaian kalbuku
Adakah kawan…Tali antara kita
Diantara perselisihan dan persetujuan

Disini saudara
Di dalam rumah-Nya
Menyatukan tujuan
Menegakkan perjuangan

Kembalilah saudara,
Bersatulah kawan
Tiupkan kesejukan hati
Hempas dan padamkan api

Tegakkan tiangmu
Luruskan shofmu
Rapatkan barisanmu
JIHAD menunggumu…

Salam JIHAD selalu untuk mujahid As-Salam
Okt 1997




UJIAN

Ditengah kebahagiaan
Iman lemah tergoda
Lalai pada fardlumu

Datang ujian dan cobaan
Bertubi dan menderu
Teringat akan kuasamu
Hingga isak tangisan merdu
Tak kuasa mengalir
Sesak….

Ya Allah ampuni aku
Tak kuasa aku dihadapanMu
Kecil tak berdaya di kakiMu

Ya Allah…ampuni aku….
Apalagi yang hendak Kau datangkan padaku
Hamba tak kuasa….
Setitik bening mengalir

Cobaan atau ujian
Menyerahkan diri padaMu

Des 1997




Romadhonku…


Kala rindu memekik hati…
Kini dating Engkau, wahai bulan kemulyaan
Tangis bahagia semakin syahdu
Saat pertama kau sentuh nurani

Romadhonku…
Engkau datang dengan gemerlap cahaya cinta-Nya
Engkau tiba dan menyiramkan embun kesejukan
Engkau dating membawa berjuta ampunan
Engkau tiba dan membuka gerbang keampunan

Disini…
Jiwa-jiwa tenang menyambutmu berseri
Menyerahkan diri sepenuhnya pada Sang Kholok
Menangisi dosa tiada henti
Menahan lapar dan nafsu hanya untuk Robb-nya
Bersujud, Tunduk, merayap menuju ke Gerbang Ampunan

Disana…
Sosok-sosok bengis menatap kaku
Melemparkan tangan-tangan kebencian
Memberi noda pada kesucianmu
Mereka menerkam dari belakang
Tertawa, menyanyi, bersorak….
bermaksiat ditengah malam penuh maghfiroh

Apakah mereka akan membiarkan tertutup begitu saja …
Ataukah mereka menutup diri dibalik gerbang itu??


Surabaya, 120198-Ir






Idul Fitri

Rembulan menyembul sudah
Tanda satu syawal telah tiba
Orang-orang menyambut dengan senyum kemenangan
Entah Kemenangan hakiki
Atau sekedar berhari raya

Baju baru....
Sepatu baru....
Semuanya serba baru

Takbir Akbar bergema dimana-mana
Allahu Akbar……..
Allahu Akbar……..
Walillahilham…….

Tapi mendadak…
Di tengah malam fitri
Di tengah menikmati kemenangan
Hatiku melelehkan air mata
Sudah sempurnakah puasaku tahun ini..
Sudah sampaikah Lailatul Qodar padaku…

Ya Allah…
Beri hamba satu kesempatan lagi
Andai Ramadhan terdapat di semua bulan…


Sidoarjo, 070298





Jihad Fisabilillah

Lahir adalah awalnya
Hidup adalah tandaNya
Waktu adalah perantara
Umur adalah peringatan
Kesempatan adalah jalannya
Jihad adalah cita-cita
Syahid adalah ujungnya
Cinta Ilahi adalah tujuannya


-Sidoarjo, 260498-





BREAK!!!

Suram…
Glambyar….
Semakin lenyap…
Semakin hilang….
Semoga tak ada bekas…
Semoga tak lagi ingat…
Akankah bias lupa
Akankah bias jauh
Tapi aku inginkan satu…
Ingin apalagi?...
Yang tak kumengerti…
Bila ada arti tersembunyi
Namun….
Sepertinya tak akan kembali lagi….

(26/8/98)

CPNS…Calon Pegawai Negeri Sogokan atau Calon Pegawai Negeri Santai ….

Dua hari yang lalu adikku indah datang kerumah. Sebenarnya tujuan utamanya datang ke Jakarta adalah untuk ikut test CPNS disalah satu Instansi Pemerintahan yang berkantor pusat diJakarta. Maklum bulan-bulan ini lagi rame pendaftaran CPNS. Adikku singgah ke rumahku sehari sebelum test. Setelah lama nggak ketemu kita ngobrol-ngibrol sambil bercanda dengan Maisha, anakku.
Aku sempat bertanya, “Ndah, gimana persiapannya? Wis sinau ta? (dengan logat Jawa Timuran ). Biasane jare wong-wong nek melo’ tes PNS iku kudu ngandelno 3D (Dhuwik, dhukun, dhekengan). Aku memang sengaja iseng, bukan untuk menurunkan semangat adhikku ato menciutkan nyalinya untuk ikut tes PNS. Padahal aku sendiri juga gak pernah terbersit sekalipun dengan 3D tadi. (Naudzubillah). Walaupun dulu aku juga pernah kecewa ketika mengikuti tes PNS disalah satu instansi tahun lalu. Terntata pas pengumuman yang dipublikasikan lewat internet ternyata disabotase (nggak ada). Setelah beberapa waktu baru ada komentar yang menyatakan kecewa lantaran pengumumannya tidak dipublikasikan secara transparan, dan juga komentar tentang banyaknya ‘ titipan’ orang dalam dan ada juga yang memberikan tarif tertentu. ( Ah…itu sudah masa lalu yang penting sekarang ikhtiar lagi, karena sekarang aku juga nyoba lagi).
Tapi adikku senyum-senyum aja sambil berkata, “yo wis jarno lho, mbak. Nek sing percoyo ngono yo ono ae. Akeh. Ga’ usah adoh-adoh dulure dhewe yo ono sing ngono. Malah aku disaranno nggolek dhukun sing terkenal lan manjur utowo nggolek wong njero sing gelem dibayar. Wingi pas nang Malang dhulure awak dhewe ngomong nek dheweke wani ngethokno dhuwit piroae ngantek 150 juta gawe anake supuyo ketrimo dadi PNS, mboh utang mboh yo’opo carane pokok’e entuk dhuwit semono. Trus tak jawab mbak, “ Lha nek aku enthuk dhuwit semono yo mending tak gawe buka usaha”. Jare si mbak Malang, “ Lek buka usaha iku durung mesthi ngerti masa depan e, tapi nek pegawai negeri kan wis jelas. Pasti entuk gaji karo pensiunan”. Adhikku sik mbantah: “ Trus gawe opo fungsine do’a, nang ndi Allah?, nek luwih percoyo dhukun karo dhuwik? Padahal dukunku luwih manjur, luwih terkenal, gratis maneh. Si mbak isih ngotot. “ Lho saiki nek gak athek nyogok yo kalah gak ngara iso, lha wong sing liyane yo ngono kabeh. Adhikku nyerah menjelaskan ke saudaraku itu. “ Wah pancen pikirane wis ditutup, pandangane wis bedha, dijelasno koyo opoae gak bakalan pethuk.”
Setelah obrolan itu aku lega karena adikku yakin dan masih penuh semangat. Dan yang membuat aku semakin bangga, keyakinan adikku kepada Allah sebagai satu-satunya dzat penolong sangat kuat sehingga aku yakin dia bisa membawa diri dimanapun dia kerja dan berada mudah-mudahan dia tetap istiqomah. Tapi satu hal yang membuat aku sedih adalah masih ada saudaraku-saudaraku yang masih percaya pada tuhan-tuhan palsu (Dhuwit, dukun, dan dekengan). Dan mungkin masih banyak lagi saudaraku yang lain dibelahan bumi manapun, hati hati terhadap syirik jenis ini, mungkin ada yang samara-samar namanya perdukunan tetap syirik. Dhuwit, dan dekengan , perjokian untuk melancarkan suatu usaha seperti meloloskan test PNS, tes masuk PTN, dan lain-lain juga merupakan bentuk-bentuk ketidak-percayaan diri dan yang lebih parah adalah bentuk menggantungkan diri kepada selain Alloh. Alloh As-Shomad. Alloh adalah tempat bergantung, tempat memohon pertolongan. Kenapa banyak orang yang pinter akalnya tapi bodoh ruhaninya. Kenapa banyak orang kaya tapi miskin hatinya. Bukankah Allah ‘dukun yang paling mujarab. Yang paling terkenal seantero jagad. Bisa langsung online, kapan saja dimana saja tanpa perantara. Dan gratis tanpa mengeluarkan biaya sepeserpun. Kalau tidak kenal sama Alloh, dan malu untuk mengangkat tangan dan meminta pertolongan kepada-Nya, apakah kita tidak lebih malu untuk tinggal di atas bumi dan dibawah kolong langit yang notabene semua itu adalah kepunyaan Alloh Azzawajallah. Disembah atau tidak Allah adalah pemilik kerajaan langit dan bumi maka sepantasnyalah kita sebagai makhluk Allah meminta segala sesuatu hanya kepada Allah.
Dan kepada yang menerima sogokan, menjadi dekengan, yang menjadi dukun dan mengaku-ngaku diri sebagai tuhan-tuhan kecil, Allah swt sudah mempersiapkan balasannya. Bersiap-siaplah menjadi fir’aun-fir’aun baru yang dilaknat Allah sampai akhirat nanti. Negara ini tidak akan pernah tentram kalau tangan-tangan Negara sudah memulai pekerjaannya dengan penipuan dan tangan-tangan kotor yang dilumuri dengan uang panas, karena saat pekerjaan dimulai uang rakyat akan dikeruk sampai habis sebagai ganti uang yang telah dikeluarkannya didepan, atau paling tidak mengurangi waktu kerja, bersantai, pulang lebih awal (berdasarkan sumber) karena bagi yang tidak bisa korupsi uang, paling bisanya ya…korupsi waktu. Wallahua’lam.

Ulang Tahun Maisha

Assalamu’alaikum teman-teman….Wah g terasa sudah dua tahun lebih 3 bulan aku diberi kenikmatan oleh Allah untuk menikmati keindahan alam, menghirup udara segar dimuka bumi. Perkenalkan namaku Rumaisha Sakha Aqilah. Ummi biasa memanggilku Maisha. Aku lahir pas jam 03.00 dini hari. Mungkin Allah hendak senantiasa mengingatkan aku agar aku kelak selalu ingat dan melaksanakan “upacara syukuran” pada jam kelahiranku itu. Kalau orang-orang biasa memperingati hari kelahiran , aku ingin memperingati jam kelahiranku setiap hari. Kau tau kawan apa sebabnya…Hmmm…kau pasti tau jawabannya atau kalo’ gat au coba Tanya sama orang-orang yang selalu memperingati hari kelahirannya tiap tahunnya…pasti jawabannya untuk mensyukuri nikmat usia yang telah Tuhan berikan….Aku juga sama ingin memperingati jam kelahiranku setiap hari karena aku ingin bersyukurnya setiap hari atas nikmat yang Allah berikan setiap detik, setiap jam, setiap hari, bulan, tahun….dan bahkan setiap hembusan nafas kita harusnya kita senantiasa bersyukur. Kata umiku begitu, jadi aku g hanya bersyukur pas hari kelahiranku aja, yaitu setiap tanggal 10 Agustus. Makanya hari inipun aku atau kalian semua bias kok memperingati kesyukuran kita pada Allah Sang pemberi umur, supaya setiap saat Allah juga selalu ingat kepada kita.....

Thursday 23 October 2008

Pelangi di hati Ummi

Setiap orang pasti pernah merasa bosan, suntuk, bingung, gundah, gelisah, marah, tertekan, banyak problem de-el-el. Tapi yakinlah semua itu pasti berlalu, karena dunia itu selalu berputar. Kadang dibawah, kadang diatas, kadang senang kadang sedih. Kesedihan dan kesulitan apapun pasti berlalu apalagi jika kita selalu dapat menciptakan kebahagiaan sendiri dihati kita dengan menghadirkan Sang Maha Pengatur segala urusan dijagad ini. Kesedihan yang bercampur kebahagiaan yang kita ciptakan inilah akan menghadirkan keindahan seindah PELANGI....Dan....sekarang Rumaisha, anak pertamaku...adalah Pelangi dihatiku....:)