^_^

Markaz Pelangi.blogspot.com - Supported By Ummu Sakha - copyright © 2009

Friday 26 April 2013

Peranan Wanita Dalam Da’wah


Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan wanita dengan segala keunikan dan keistimewaannya hingga ditangannyalah berbagai urusan diamanahkan.
               Wanita diciptakan sebagai bagian dari kholifah dimuka bumi untuk melengkapi dan mewarnai kehidupan dibumi. Wanita diciptakan oleh Allah untuk menjadi penetram dimanapun ia berada. terutama bagi pasangannya. masih ingatkah ketika Allah menciptakan Hawwa ? Hawwa tercipta setelah Adam diciptakan oleh Allah SWT. ketika seorang Adam mengalami kejemuhan Allah memberinya penentram yang tercipta dari bilahan tulang rusuknya. Sebagai pasangan adam wanita diamanahkan untuk menemani mendampingi, menguatkan dan mewarnai kehidupan kaum adam.
               Selain perannya dalam mendampingi pasangannya, wanita juga diamanahi sebagai pendidik, perawat dan pembentuk generasi  dimana merekalah yang melahirkan cikal-bakal anak keturunan adam untuk diwariskan sifat-sifat kekholifahannya.
               Sebagaimana tugas manusia sebagai kholifah dimuka bumi sesuai  dengan firman Allah SWT, dalam QS. Adz-Dzariyat :56 yang artinya “ Dan tidak Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah”. Demi mengembalikan fitrah manusia untuk kembali kepada tugasnya yaitu beribadah kepada Allah, maka da’wah merupakan suatu keutamaan bagi setiap muslim  sebagaimana yang tercantum dalam firman Allah yang artinya: “Setiap muslim adalah da’I (penyeru) bagi yang lainnya”.
Ikhwah Fillah…
Ketika kita mengingat sebuah kisah kejayaan seorang laki-laki, keberhasilan rupanya tak terlepas dari seorang wanita hebat dibelakangnya. Dan perjuangan panjang sejarah dan dakwah ini tak terlepas dari peran seorang wanita.
Pada zaman kenabian  merupakan zaman paling baik karena Rasulullah mendampingi kehidupan manusia. Dan Rasulullah adalah laki-laki paling baik di zamannya hingga akhir zaman kelak...namun...siapa yang berdiri melindungi Beliau selain para Sahabat? Ternyata  banyak sahabiyah yang menemani,  melindungi dan bahkan menyerahkan seluruh hidupnya untuk membantu Rasulullah dalam peperangan dan perjuangan.
Marilah kita tengok sejarah para sahabiyah bagaimana peran mereka dalam da’wah tanpa meninggalkan tugas mereka sebagai istri dan ibu dari anak-anak mereka.
Pertama, Khodijah binti Khuailid
               Siapa yang tidak mengenal Khodijah, seorang janda kaya yang menikah dengan pemuda biasa yang yatim piatu, Rosulullah Muhammad SAW. .
               Ketika rosulullah kembali dari uzlahnya di gua tsur, dan beliau menerima wahyu pertama, beliau pulang dengan keadaan tubuh menggigil seperti orang ketakutan.  Lalu dengan kasih saying Khodijah menyelimuti dan memdekap tubuh rosulullah, lalu menenangkan  rosulullah dengan perkataannya yang lemah lembut sehingga Rosulullah SAW merasa tenang.
Ia pula  yang mewakafkan hartanya untuk dakwah Rasulullah,  sampai Ia pernah menangis di depan Rasulullah, dan akhirnya Rasulullah meminta maaf kepada Khodijah, "Maafkan aku wahai Khodijah, karena aku takbisa membahagiakanmu dengan harta dan sekarang malah habis semua hartamu untuk dakwahku".
Khodijah menjawab, "Aku menangis bukan karena itu ya Rasulullah... Aku menangis karena Aku tak punya harta lagi untuk membantu dakwahmu, tak ada lagi yang bisa kuberikan padamu wahai suamiku..."                                   
Subhanallah….Sungguh langka seorang wanita kaya menikah dengan laki-laki biasa kemudian ia rela melepas hartanya untuk dakwah suaminya. Namun seringkali terbalik dengan keadaan saat ini yang kebanyakan  menuntut suami agar bisa seperti dirinya, bahkan dari keluarga wanita mungkin juga akan menunutut lebih terhadap laki-laki ini. sehingga mengukur kebahagiaan itu hanya dengan sebesar apa penghargaan dan pemberian harta terhadap pasangannya. Padahal hakikat harta itu hanya ada 3 : Yang dimakan kemudian habis, yang dipakai kemudian rusak, dan harta yang diinfaqkan dijalan Allah itulah yang akan tersimpan.
Kedua, Aisyah Binti Abu Bakar
 Ia adalah seorang istri Rasulullah yang termuda, penghafal Hadits terbanyak diantara 
istri yang lain, cerdas, cantik dan lihai. Ia menjadi rujukan sahabat ketika berkonsultasi tentang kewanitaan. Walau ia pencemburu namun Rasulullah sangat mencintainya. Pernah ia cemburu kepada Khodijah yang sering disebut Rasulullah. Dan Rasulullah marah waktu itu. namun karena kecerdasannya rupanya bisa mengalahkan kemarahan Rasulullah kepadanya.
Setelah Rosulullah wafat, Aisyah seringkali terjun langsung di medan jihad dengan mengendarai kuda perang. Dibalik kelembutan dan kecantikannya itu, ia adalah seorang wanita yang sangat tangguh. Dirumah, sebagai istri ia lemah lembut, manja (pandai menyenangkan suami), namun dalam urusan dien, beliau adalah seorang wanita yang sangat cerdas, tangguh dan lihai. Dengan kecantikan yang beliau miliki tidak lantas beliu lupa diri atau memamerkan kecantikannya ke semua orang seperti yang dilakukan kebanyakan wanita jaman sekarang. Dirumah atau didepan suami kadang-kadang awut-awutan, tapi ketika diluar rumah mereka berdandan habis-habisan bahkan lebih cantik disbnding ketika di rumah.
 Dan Aisyah telah memberi contoh yang sangat mulia menjaga diri dan kehormatan keluarganya sampai-sampai pada kasus “hadistul ifki”, yang menimpa dirinya Allahlah yang membelanya langsung melalui ayat Al-Qur’an yang diturunkan untuk meluruskan dan membersihkan nama beliu dari fitnah karena beliau benar-benar tidak bersalah .
Ketiga[a1] , Asma Binti Abu Bakar
               Ia adalah anak dari abu Bakar Ashidiq. Ialah yang mengantarkan  makanan ke bukit tsur pada waktu Rasulullah berhijrah secara sembunyi-sembunyi. yang waktu itu Rasulullah dikejar oleh tentara Quraisy yang dipimpin oleh Waraqah.
            Ia  yang telah hamil tua itu, mendaki Bukit Tsur  dan membagi sabuknya menjadi dua untuk membawa air untuk diantarkan kepada Rasulullah dan Ayahnya Abu Bakar Ash shidiq.
            Sungguh  tak terbayangkan, seorang wanita hamil tua mendaki bukit seperti itu. Namun itulah perjuangan Asma untuk dakwah Islam. Ia rela menjadi wanita mata-mata dalam perjalanan Rasulullah tersebut dan menanggung beban yang berat dan melakukan perjalanan yang berat pula.
            Sedangkan kita sebagai wanita selalu mengambil ruksoh (keringanan Islam) dalam melaksanakan ibadah. Ketika tubuh tak nyaman ketika hamil yang ada adalah memanjakan diri dengan “bobok" manis, malas melakukan aktifitas rumahtangga apalagi pergi berdakwah atau berjuang di medan  perang sesuai kapasitas wanita.
            Ketika hamil malah digunakan sebagai kesempatan untuk meminta semau kita, yang kata orang disebut menyidam,  padahal keinginan itu tak ada hubungannya dengan keinginan bayi karena hal itu hanya mitos belaka. Karena mual itulah yang sebenarnya hanya pengaruh d hormon saja dan jika “ngidamnya tidak  diturutin pun sebenarnya tak apa=apa. Tidak ada itu anak yang “ngiler” gara-gara waktu hamilnya tak dituruti keinginan sang ibu. Sekalii lagi semua itu hanya mitos.
            Dan bila kitamemperturutkan rasa lemas tubuh kita, maka tubuh kita akan semakin lemas, karena tubuh kita tidak terlatih. Namun ketika kita tetep berghiroh maka yang ada adalah sebuah kedisiplinan dan semangat berjuang dalam dakwah, dan justru akan menularkan sifat ghiroh dan disiplin itu kepada sang  “ jabang bayi”.
Keliama, Ummu Sulaim Ar-Rumaisha
              Siapa yang tak kenal Anas bin Malik, pembantu Rosulullah, sekaligus anak angkat kesanyangan Rosulullah SAW. Dialah pemuda  cerdasyang paling banyak meriwayatkan hadist karena telah mengabdikan seluruh hidupnya sejak kanak-kanak kepada Rosulullah saw. Dialah jua didikan seorang wanita mulia yang sangat dikagumi oleh Rosulullah, yang namanya terdengar sampai ke syurga. Ketika  Rosulllah  hingga  yang Ia adalah seorang sahabiyah yang dijamin masuk syurga oleh Rasulullah, bukan karena sebab lain melainkan ketabahannya dan kemuliaannya. Waktu itu suaminya datang dan memberitahukan bahwa ada utusan dari Rasulullah, suaminya menyuruhnya untuk menjamu tamu itu.
dan ummu Sulaim berkata, "Tak ada makanan kecuali untuk anak
kita" Suaminya menjawab, "Tidurkanlah anak kita dan jamulah tamu kita".
dan ditidurkanlah anaknya dan Ummu Sulaim menyiapkan makan untuk tamunya. Ia redupkan lampunya. dan ia duduk agak jauh bersama suaminya dengan berkegiatan sedang berpura-pura makan hingga tamunya dajak  makan.

Dan Ia adalah yang dijamin oleh Rasulullah untuk bisa masuk syurga dari pintu manapun yang ia minta

           
                                         

           

                                         
               
                                                               





 [a1]

KHABBAB BIN ARAT Guru besar dalam Pengorbanan


            Khabbab adalah seorang pembuat pedang. Ia menjual pedang-pedang buatannya kepada penduduk Mekkah dan kepasar-pasar.  
Ia menyatakan diri masuk Islam, karena kekagumannya pada sosok yang dapat membimbingnya mencari sesuatu yang hilang dalam kehidupannya dan kehidupan orang-orang Qurays. Sosok yang menuntunnya dari kegelapan menuju cahaya terang yaitu Rosulullah yang mulia Muhammad saw.
Semenjak saaat itu Khabbab menjadi salah satu daftar orang Islam yang mendapatkan siksaan dari orang-orang kafir. Mereka terdiri dari orang miskin yang lemah, amur  sanggup berdiri tegar menghadapi kesombongan, kesewenangan, dan kegilaan orang-orang kafir Qurays. 
Dimata Allah, mereka sangat mulia. Mereka kibarkan panji  kebenarandiangkasa luas sebagai pertanda runtuhnya masa pemujaan berhala dan kezaliman. Mereka kibarkan kabar gembira adanya Allah yang seharusnya disembah manusia, dan tiada sekutu baginya. Mereka sampaikan bahwa dibawah kibaran panji Islam, orang-orang lemah dan miskin memiliki derajat yang sama dengan orang-orang yang selama ini berlaku sewenang-wenang kepada mereka. Dengan keberanian yang luar biasa Khabbab memikul semua tanggungjawab ini bak seorang perintis.
Sya’bi menceritakan. “Khabbab menunjukkan ketabahan yang luar biasa. Ia tak gentar sedikitpun menghadapi tindakan biadab orang-orang kafir. Mereka menindihkan batu membara diatas punggungnya, ingá dagingnya terkelupas.”
Orang-orang Qurays telah mengubah semua besi bahan baku untuk membuat pedang yang ada rumah Khabbab menjadi belenggu dan rantai besi. Lalu mereka masukkan kedalam api yang Sangay membara. Estela itu mereka lilitkan besi itu, ke tubuh, kedua tangan dan kedua kaki Khabbab.
Siksaan yang diterima Khabbab memang berat, Namur ketabahan Khabbab lebih kyat dari semua siksaan itu. Apalagi estela mendengar sabda Rosulullah ketika ia dan  rekan-rekan sependeritaannya mengharapkan keselamatan atas diri mereka.
Rosulullah bersabda, “Dahulu, sebelum kalian, ada seorang laki-laki disiksa, tubuhnya dikubur kecuali leer dan kepalanya, lalu diambil sebuah gergaji untuk menggergaji kepalanya, tapi siksaan itu tak memalingkan dirinya dari agamanya. Adapula yang disikat antara daging dan tulangnya dengan sikat besi. Itu juga tak menggoyahkan keimanannya. Ingá para musafir yang pergi dari San’an ke hadramaut tidak takutkecuali pada Allah, dan tidak khawatir kambingnya hilang atrau dimakan srigala. Hanya saja kalian tergesa-gesa.
Mendengar sabda ini , keimanan dan keteguhan hati mereka semakin mantab.
Demikian, Khabbab menghadapi semua siksaan dengan tabah dan tawakal.
Orang-orang Qurays sampai meminta bantuan Ummu Anmar mantan majikannya . Lau ia menyiksa Khabbab dengan menaruh besi yang panas membara diatas ubun-ubunnya. Kabbab Sangay kesakitan, Namur dengan sekuat tenaga ia menahan nafas dan suaranya agar tidak keluar keluhan dari mulutnya yang menjadikan mereka puas dan gembira.
Jika orang-orang Qurays berusaha mematahkan keimanan dengan siksaan, maka orang beriman mengatasinya dengan pengorbanan. Dan Khabbab adalah guru besar dalam pengorbanan.
Khabbab juga mahir dalam membaca dan mengajarkan Al-Qur’an. Ahíla yang mengajarkan Fátima Cinti Khattab adik Umar bin Khattab. Ia juga menjadi tempat bertanya Abdullah bin Mas’ud .
Pada masa peperangan ia yang mendapatkan harta limpahan membangun rumahnya dan mengisinya dengan hartanya, lalu mempersilahkan siapa saja yang membutuhkan untuk mengambilnya.
Khabbab meninggal dunia pada tahun 37 H. Dialah guru besar dalam seni perjuangan dan pengorbanan dimasa Islam. Allah menyambutnya dengan penghormatan dalam QS. Al-An’am:52-54)
Estela Turín ayat ini Rosulullah Sangay memuliakan mereka. Tiada kata yang pantas untuk mengenang kecuali “Semoga Allah melimpahkan Ramat-Nya lepada Khabbab” seperti yang diucapkan Khalifah Ali ra. Wallahu a’lam.

Thursday 25 April 2013

Rumus Luas Jajaran Genjang














 Luas    = Alas x Tinggi 
                               
          L = a x t 

Keliling = 2 x (sisi datar + sisi miring)
     K      = 2 x ( a + b )




Contoh : 

1.  Berapakah luas jajaran genjang jika alasnya 10 cm tingginya 8 cm. 
      Jawab : L = a x t = 10 x 8 = 80 cm

2. Berapakah tinggi dan keliling jajaran genjang jika luasnya 18 cm, alasnya 6cm dan sisi   miringnya 5cm?
     Jawab : t = L/ a = 18/6 = 3 cm.
                  K= 2 x (a+b) = 2 x (6 + 5) = 2 x 11 = 22 cm
                       


Lirik Lagu Aisyah Adinda Kita


Ini dia lagu salah satu lagu favoritku. Aku mengenal lagu ini dari kakak kelasku waktu SMA yang jago main gitar. Waktu itu aku ikut grup nasyid SKI Band.  Nasyid yang dinyanyikan bimbo ini memberiku inspirasi dan kekuatan untuk tetap istiqomah menggunakan jilbab sampai kapanpun, dan juga menginspirasiku untuk masuk ke fakultas teknik untuk bisa menjadi seorang insinyur. Walaupun cita-cita itu masih menggantung setidaknya aku sudah bisa lulus fakultas teknik. Dan aku yakin suatu saat nanti aku bisa mewujudkan impianku jadi konsultan “Dapur Cantik ,  Furniture dan interior desain kayak Imelda Akmal  hehehe. Amin.


Aisyah Adinda Kita
Album :
Munsyid : Bimbo
http://liriknasyid.com

Aisyah adinda kita yang sopan dan jelita
Angka SMP dan SMA sembilan rata - rata
Pandai mengarang dan organisasi
Mulai Muharam 1401 memakai jilbab menutup rambutnya
Busana muslimah amat pantasnya

Aisyah adinda kita yang sopan dan jelita
Index Prestasi tertinggi tiga tahun lamanya
Calon insinyur dan bintang di kampus
Bulan Muharam 1404 tetap berjilbab menutup rambutnya
Busana muslimah amat pantasnya

Aisyah adinda kita tidak banyak berkata
Aisyah adinda kita dia memberi contoh saja

Ada sepuluh Aisyah berbusana muslimah
Ada seratus Aisyah berbusana muslimah
Ada sejuta Aisyah berbusana muslimah
Ada sejuta Aisyah, Aisyah adinda kita

Wednesday 24 April 2013

Syukur - Manusia emang gak ada syukurnya

                
Manusia memang ga ada syukurnya. Sudah diberi nikmat tapi malah menyia-nyiakannya. Contohnya saya. Saya merasa Allah sudah sedemikian baiknya pada saya.. Sudah diberikan jodoh yang baik, jujur dan perhatian pada keluarga, tapi malah sering kurang perhatian bila suami pulang kerja dengan alasan karena lagi nyuapin anak, sehingga lupa menyiapkan makan malamnya. Sering bermuka muram dan cemberut jika ada sikap yang menurutku salah. Padahal masih banyak temen seusiaku bahkan beberapa teman akrabku sampai sekarang belum menikah. Mereka mengkhawatirkan usianya yang semakin bertambah tapi sampai sekarang belum bertemu jodoh, padahal mereka sudah saatnya membina rumah tangga. Banyak juga temen –temen yang suaminya masih pontang panting cari kerjaan sambilan karena tuntutan anak-anaknya sudah bertambah tapi penghasilannya belum bertambah, sedangkan aku diberi suami yang jujur dan bertanggung jawab dengan gaji yangcukuplah untuk hidup di Jakarta yang katanya serba mahal, tapi malah sering protes kurang ini kurang itu, minta suami cari kerjaan yang lebih baik, gaji lebih besar, jabatannya lebih tinggi..Oh..alangkah tidak bersyukurnya..
           Ya Allah, dulu kepada-Mu aku meminta pekerjaan agar bisa bekerja diluar rumah dan berjanji pada suami akan tetap berusaha membagi waktu antara pekerjaan rumah dan merawat anak-anak. Tapi sekarang, setelah Kau beri  aku pekerjaan ,  setiap pulang kerja selalu mengeluh pada anak-anak kalau umi capek , sudah ayo buruan tidur, akibatnya anak-anak sering kena omel jikalau mereka belum mau tudur dan masih pengen bermain. Dan dengan alasan dirumah repot mengurus anak, sehingga dalam pekerjaanpun aku kurang professional dan kurang persiapan. Dan sekarang ingin kembali ke rumah mau buka usaha. Padahal diluar sana masih banyak wanita-wanita yang harus berjuang mengumpulkan rupiah demi rupiah seharian penuh meninggalkan rumah, setelah sampai rumah harus menyiapkan ini itu untuk keluarganya, mengurus keperluan rumah tangganya dan melakukan pekerjaan rumah.  Duuhhh… manusia  kapan kau berhenti mengeluh dan bersyukur .

Anak, tentang anak berkali-kali aku juga harusnya  bersyukur atas karunia yang Allah berikan berupa kedua anak yang cantik dan lucu. Karena diluar sana masih banyak yang merindukan hadirnya seorang bocah lucu untuk mengisi hari-harinya, hadirnya bayi mungil untuk menemani sepi malam-malamnya.
 Tapi lihatlah sekarang setiap malam ketika aku pulang kerja aku tak lagi berlama-lama bermain dengan anak karena  mataku sudah berat dan segera ingin merebahkan tubuhku ke kasur. Padahal jam kerjaku cuma setengah hari karena aku bekerja sebagai freelancer. Maisha yang dari kecil punya kebiasaan minta dibacakan buku cerita, merengek minta dibacaain cerita. Dan aku hanya membacakannya 1 atau 2 lembar saja itupun dengan mata setengah terpejam, kadang-kadang sambil marah-marah nyuruh dia cepat tidur, padahal dia hanya ingin berceloteh mengenai pengalamannya bermain bersama teman-temannya, memperlihatkan hasil karyanya dan ingin dipeluk dan dicium untuk mengantarkan tidurnya.  Sementara yang kecil karena tidur siangnya kesoren belum juga mau tidur. Seringkali dia tidur kemaleman rewel minta ini itu, sementara ibunya sudah capek dan lelah, mata yang mulai berat mulai ngomel-ngomel karena geram mendengar rengekannya, padahal ia hanya ingin ditemani makan, minum susu, mendengar celotehannya, dan buang air kecil. Padahal tau nggak, kalau kalian melihat dan menatap mata jernihnya yang hitam seperti kelereng menghiasi wajahnya yang bundar dan rambutnya yang ikal, luucu dan menggemaskan. Siapapun yang melihatnya pasti langsung ingin mencium pipinya yang tembem. Tapi sayang umminya yang tak pandai bersyukur ini telah menyia-nyiakan menit-menit yang berharga. Golden age. Usianya masih 2 tahun tapi udah sering kena omelan uminya dan geraman tanda marah. HHHHHhhhhh……apalagi sih deeekkkk….umi udah capek, udah ngantuk, mau istirahaaaat…ayo cepet tiduuuurrr. Umi tinggal tidur niih biarinn nanti ada tikus nih…(dan berbagai omelan dan intimidasi lainnya).

Ayah, bunda,..teman-teman yang belum atau akan menjadi ayah bunda, kumohon jangan…jangan lakukan seperti hal diatas.  Setiap detik, setiap waktu sangat berarti bagi perkembangan anak kita terutama pada masa keemasan (usia 0-6th). Waktu tak akan bisa dikembalikan lagi dan setiap penggalan waktu akan mengisi memori anak kita. Maka seharusnya hanya diperlukan setitik  kesabaran dan sepotong perhatian dan berjuta rasa syukur untuk menjadikan keadaan yang lebih baik. Sekali lagi Kuncinya adalah 6S yaituSABAR, SABAR, SABAR dan SYUKUR, SYUKUR SYUKUR.