^_^

Markaz Pelangi.blogspot.com - Supported By Ummu Sakha - copyright © 2009

Monday 27 October 2008

CPNS…Calon Pegawai Negeri Sogokan atau Calon Pegawai Negeri Santai ….

Dua hari yang lalu adikku indah datang kerumah. Sebenarnya tujuan utamanya datang ke Jakarta adalah untuk ikut test CPNS disalah satu Instansi Pemerintahan yang berkantor pusat diJakarta. Maklum bulan-bulan ini lagi rame pendaftaran CPNS. Adikku singgah ke rumahku sehari sebelum test. Setelah lama nggak ketemu kita ngobrol-ngibrol sambil bercanda dengan Maisha, anakku.
Aku sempat bertanya, “Ndah, gimana persiapannya? Wis sinau ta? (dengan logat Jawa Timuran ). Biasane jare wong-wong nek melo’ tes PNS iku kudu ngandelno 3D (Dhuwik, dhukun, dhekengan). Aku memang sengaja iseng, bukan untuk menurunkan semangat adhikku ato menciutkan nyalinya untuk ikut tes PNS. Padahal aku sendiri juga gak pernah terbersit sekalipun dengan 3D tadi. (Naudzubillah). Walaupun dulu aku juga pernah kecewa ketika mengikuti tes PNS disalah satu instansi tahun lalu. Terntata pas pengumuman yang dipublikasikan lewat internet ternyata disabotase (nggak ada). Setelah beberapa waktu baru ada komentar yang menyatakan kecewa lantaran pengumumannya tidak dipublikasikan secara transparan, dan juga komentar tentang banyaknya ‘ titipan’ orang dalam dan ada juga yang memberikan tarif tertentu. ( Ah…itu sudah masa lalu yang penting sekarang ikhtiar lagi, karena sekarang aku juga nyoba lagi).
Tapi adikku senyum-senyum aja sambil berkata, “yo wis jarno lho, mbak. Nek sing percoyo ngono yo ono ae. Akeh. Ga’ usah adoh-adoh dulure dhewe yo ono sing ngono. Malah aku disaranno nggolek dhukun sing terkenal lan manjur utowo nggolek wong njero sing gelem dibayar. Wingi pas nang Malang dhulure awak dhewe ngomong nek dheweke wani ngethokno dhuwit piroae ngantek 150 juta gawe anake supuyo ketrimo dadi PNS, mboh utang mboh yo’opo carane pokok’e entuk dhuwit semono. Trus tak jawab mbak, “ Lha nek aku enthuk dhuwit semono yo mending tak gawe buka usaha”. Jare si mbak Malang, “ Lek buka usaha iku durung mesthi ngerti masa depan e, tapi nek pegawai negeri kan wis jelas. Pasti entuk gaji karo pensiunan”. Adhikku sik mbantah: “ Trus gawe opo fungsine do’a, nang ndi Allah?, nek luwih percoyo dhukun karo dhuwik? Padahal dukunku luwih manjur, luwih terkenal, gratis maneh. Si mbak isih ngotot. “ Lho saiki nek gak athek nyogok yo kalah gak ngara iso, lha wong sing liyane yo ngono kabeh. Adhikku nyerah menjelaskan ke saudaraku itu. “ Wah pancen pikirane wis ditutup, pandangane wis bedha, dijelasno koyo opoae gak bakalan pethuk.”
Setelah obrolan itu aku lega karena adikku yakin dan masih penuh semangat. Dan yang membuat aku semakin bangga, keyakinan adikku kepada Allah sebagai satu-satunya dzat penolong sangat kuat sehingga aku yakin dia bisa membawa diri dimanapun dia kerja dan berada mudah-mudahan dia tetap istiqomah. Tapi satu hal yang membuat aku sedih adalah masih ada saudaraku-saudaraku yang masih percaya pada tuhan-tuhan palsu (Dhuwit, dukun, dan dekengan). Dan mungkin masih banyak lagi saudaraku yang lain dibelahan bumi manapun, hati hati terhadap syirik jenis ini, mungkin ada yang samara-samar namanya perdukunan tetap syirik. Dhuwit, dan dekengan , perjokian untuk melancarkan suatu usaha seperti meloloskan test PNS, tes masuk PTN, dan lain-lain juga merupakan bentuk-bentuk ketidak-percayaan diri dan yang lebih parah adalah bentuk menggantungkan diri kepada selain Alloh. Alloh As-Shomad. Alloh adalah tempat bergantung, tempat memohon pertolongan. Kenapa banyak orang yang pinter akalnya tapi bodoh ruhaninya. Kenapa banyak orang kaya tapi miskin hatinya. Bukankah Allah ‘dukun yang paling mujarab. Yang paling terkenal seantero jagad. Bisa langsung online, kapan saja dimana saja tanpa perantara. Dan gratis tanpa mengeluarkan biaya sepeserpun. Kalau tidak kenal sama Alloh, dan malu untuk mengangkat tangan dan meminta pertolongan kepada-Nya, apakah kita tidak lebih malu untuk tinggal di atas bumi dan dibawah kolong langit yang notabene semua itu adalah kepunyaan Alloh Azzawajallah. Disembah atau tidak Allah adalah pemilik kerajaan langit dan bumi maka sepantasnyalah kita sebagai makhluk Allah meminta segala sesuatu hanya kepada Allah.
Dan kepada yang menerima sogokan, menjadi dekengan, yang menjadi dukun dan mengaku-ngaku diri sebagai tuhan-tuhan kecil, Allah swt sudah mempersiapkan balasannya. Bersiap-siaplah menjadi fir’aun-fir’aun baru yang dilaknat Allah sampai akhirat nanti. Negara ini tidak akan pernah tentram kalau tangan-tangan Negara sudah memulai pekerjaannya dengan penipuan dan tangan-tangan kotor yang dilumuri dengan uang panas, karena saat pekerjaan dimulai uang rakyat akan dikeruk sampai habis sebagai ganti uang yang telah dikeluarkannya didepan, atau paling tidak mengurangi waktu kerja, bersantai, pulang lebih awal (berdasarkan sumber) karena bagi yang tidak bisa korupsi uang, paling bisanya ya…korupsi waktu. Wallahua’lam.

No comments:

Post a Comment