^_^

Markaz Pelangi.blogspot.com - Supported By Ummu Sakha - copyright © 2009

Tuesday 26 April 2011

Ujian Nasional 2011


Beberapa bulan ini adalah bulan musim Ujian Nasional. Unas SMU baru saja lewat dan tepat minggu ini adalah Unas SMP, setelah itu kurang lebih 2 minggu berikutnya Unas SD. Menjelang Unas biasanya banyak siswa yang konsultasi, malah satu hari menjelang UNAS pasti ada yang konsultasi untuk persiapan mata pelajaran yang di-Unaskan keesokan harinya. Dan yang paling merasa khawatir adalah para orang tua murid. Telepon dilokasi BIMBEL tempat aku mengajar pasti setiap saat berdering untuk menerima "pesanan" KONSUL. Hmmmm....aku jadi teringat dulu waktu SMP dan SMA, satu hari menjelang ujian FREEDAY...itu pesen guru lesku di bimbel. Ayah, ibuku???So pasti khawatir kalau anaknya menjelang ujian , tapi rasanya tak sekhawatir orang tua sekarang harus turun tangan untuk menelponin guru BIMBELnya untuk konsultasi.Huff...yaaa...yaaa jaman emang udah berubah. tapi apa ya mesti seperti ini. Belum lagi sikap anak-anak didiknya dalam hal ini peserta UNAS itu sendiri, yaa meskipun ga semuanya tapi kebanyakan mereka sih santai-santai aja. Kecuali yang SMU mungkin karena mereka suadah agak dewasa dan sudah mulai mikir masa depan jadi agak serius. Salah satu yang memungkinkan untuk menjadi alasan kenapa mereka nyantai-nyantai aja adalah ....BOCORAN SOAL!!!Sudah menjadi rahasia umum terutama di Jakarta ini yang namanya bocoran soal disetiap sekolah pasti ada. Mungkin dibeberapa kota besar lainnya seperti Surabaya, Bandung bahkan di seluruh Indonesia yang namanya bocoran soal dari tahun ke tahun sepertinya sudah menjadi menu wajib bagi setiap sekolahan. Mohon maaf bagi yang sekolahannya melakukan praktek yang sama. Tapi saya sangat salut untuk sekolahan yang tidak memberikan atau mengusahakan bocoran soal.
Ini fakta saudara!!! Dari beberapa sumber yang saya dapatkan bahkan saya pernah mendengar pengakuan seorang siswa SD yang mendapatkan bocoran soal dari gurunya sendiri yang sudah "KONG KALIKONG" dengan pengawas ujian. Al-hasil sekolah tersebut rata-rata siswanya lulus ujian hampir 100% atau bahkan benar-benar 100%.
Adalagi pengakuan seorang guru di sekolah Menengah Pertama Swasta yang mendapat "fee" dari mengerjakan soal ujian Nasional di tempat beliau mengawas ujian dan yang menyuruh adalah guru di sekolah tersebut. Nah kalau dulu waktu saya SMU,saya dan teman-teman juga tak luput dari aksi bocoran soal dari guru Bimbingan Belajar masing-masing (Alhamdulillah selama saya mengajar di Bimbel tempat saya bekerja sangat tidak dianjurkan bahkan di setiap rakernya tak pernah membahas tentang bocoran soal demi mendompleng popularitas-->bukan pembelaan dan bukan promosi. Saya berbicara seperti ini karena banyak yang komplain :"kok di bimbel ini ga ngasih bocoran soal sih?":))
Wah...wah..wah...bagaimana nasib anak cucu kita nanti, mereka dipaksa lulus bak kepompong yang dipaksa keluar dari selubungnya tapi sebenarnya mereka rapuh. Demi mendompleng popularitas dengan cara instan sekolah dan bimbel semacam ini termasuk juga para guru dan orang tua yang alih-alih menyelamatkan anak-anak mereka dari ketidaklulusan dengan menghalalkan segala mereka justru sebenarnya menjerumuskan anak-anak mereka kejurang yang dalam.
Mungkin hari ini mereka lulus dan diterima di SMU dan SMP favorit, tapi ketika mereka sudah memasuki sekolah mereka tidak bisa mengikuti pelajaran dengan baik karena kemampuan mereka terbatas dan tidak terlatih untuk bersaing, akibatnya mereka selalu mengharapkan contekan dan bocoran disetiap ujiannya. Dan seterusnya sampai SESUATU menyadarkan mereka. Wallahua'lam