Blog ini adalah tempat untuk berkisah tentang apapun yang bisa menghadirkan pelangi dihatiku...
^_^
Thursday, 7 November 2013
Wednesday, 12 June 2013
Komunikasi pada anak lebih mudah dari pada bicara
Coba bandingkan kedua sikap berikut jika anda mengalaminya,
Suatu hari Maisha (yang
mewkili putra-putri anda)sedang bersiap memulai aksinya untuk berkreasi dengan
segudang ide di kepalanya. Ia kemudian mengambil seperangkat peralatan berkreasinya,
gunting, kertas, krayon, lem, double tip dll. Tak butuh waktu lama bagi Maisha
untuk membuat lautan kertas di ruang tengah. Guntung sana-gunting sini, temple sana-sini,
krayon dimana-mana, ditambah lagi ulah si adek yang menggenapkan suasana ruang
tengah menjadi semakin “meriah” dengan potongan kertas dank rayon. Ditengah
keasyikannya bermain kira-kira apa reaksi umi (mewakili para ibu2
dirumah)melihat pemandangan tersebut. Berikut ini ada 2 sikap umi dan reaksi timbale
balik dari Maisha:
1.
U :
Astaghfirullah….Maishaaaa!!!kok jadi berantakan seperti ini!!! Umi kan baru
saja membersihkan rumah kok udah diberantakin lagi!!! (teriak umi sambil
berkacak pinggang dan mata melotot).
Ayo!!!cepat bereskan, kalau ga’ nanti umi buang semua
mainannya dang a boleh berantakin lagi!!!
M : Iya iyaaa, nanti aku beresin, aaahhhh….umiii, aku lagi membuat mainan. (Sambil tetap
menggunting tak peduli dengan tatapan uminya)
U : Ayo, Maishaaa…cepat beresiiin!!!Kamu ga
denger ya!!!
M : Iyaa…iya…!!!!!(maisha meletakkan mainannya
lalu pergi ngluyur dan beralih mengambil mainan yang lain)
(Umi semakin berang dan
kepla jadi nyut-nyutan)
2.
U :
(Tarik nafas sambil tersenyum menghmpiri Maisha)Maisha , kamu sedang membuat
apa, Nak?
M : Oooh, aku sedang membuat
topi Naga dan kostum peri. Lihat!Bagus, kan?! (Sambil tersenyum puas
memperlihatkan hasil karyanya.
U : Wah…bagus sekali !!:). Tapi…umi perhatikan rumah kita jadi
berantakan. Apa kamu nanti bersedia membersihkannya…
M : Iya, tentu saja. Aku akan
membereskan semua ini setelah aku menyelesikan pekerjaanku. Tapi nanti tolong
bantu aku ya…
U : Ok, trimakasih ya saying
(tak lama kemudian setelah menyelesaikan guntingan yang terakhir, Maisha
memunguti sampah sampah yang umi kumpulkan dengan sapu, dan dia membuangnya di
tempat sampah lalu membereskan semua peralatan tanpa dikomando dua kali)
Hmmm…umi pun juga bisa tersenyum lega sekligus bangga. Alhamdulillah
selain rumah kembali rapih, anakpun juga semkin bertanggung jawab.
Nah bunda seberapa
sering kita bersikap yang pertama dan seberapa sering kita bertindak seperti
yang kedua. Masa depan prilaku anak ditentukan oleh bagaimana kita
mencontohkannya. Dan prilaku ini akan membentuk karakter anak kita ketika
mereka dewasa. Kadang-kadang saya juga sering menangis menyesali sikap yang
entah sengaja atau tidak tapi yang jelas hanya kita kurang bisa mengendalikan
emosi dampaknya akan sangat luar biasa bagi anak. Padahal jika kita mau menarik
nafas sejenak dan kendalikan emosi dampaknya akan luar biasa bagi kita,
kesehatan jiwa dan raga kita serta bagi masa depan anak-anak kita.
Satu lagi yang tak
kalah penting yaitu Communication is more easy than talk. Komunikasi sebetulnya
lebih mudah daripada bicara. Dari percakapan yang kedua umi hanya berdialog
kepada Maisha, dan ternyata responnya begitu positif sehingga semuanya berjalan
lancer dan sesuai target. Sedangkan percakapan yang pertama, umi lebih banyak
bicara tapi justru tak menghasilkan ap-apa selain pembangkangan dan rumahpun
tetap kotor. Tak ada penyelesaian. Klau itu dilanjutkan bisa jadi sang umi
lebih marah, memukul, atau memaksa anaknya untuk membersihkn, sedngkan si ank
bisa jadi malah lari , menghindar, atau menuruti dengan tekanan. Tak melahirkan
inisiatif sehingga otaknya tertekan serta
mematikan daya kreatifitas si anak, karena anak akan takut jika ia berkreasi
lagi akan dimarahi oleh uminya.
Bunda , mari kita
beristighfar untuk sikap kita yang keliru dan senantiasa mohon pertolongan dari
Allah agar senantiasa diberi kesabaran dan cinta kasih yang mendalam untuk bisa
mendidik anak-anak kita dengan sebaik-baik pengajaran. Wallahu a’lam bi shawwab.
Friday, 26 April 2013
Peranan Wanita Dalam Da’wah
Segala puji
bagi Allah yang telah menciptakan wanita dengan segala keunikan dan
keistimewaannya hingga ditangannyalah berbagai urusan diamanahkan.
Wanita diciptakan sebagai bagian
dari kholifah dimuka bumi untuk melengkapi dan mewarnai kehidupan dibumi.
Wanita diciptakan oleh Allah untuk menjadi penetram dimanapun ia berada.
terutama bagi pasangannya. masih ingatkah ketika Allah menciptakan Hawwa ?
Hawwa tercipta setelah Adam diciptakan oleh Allah SWT. ketika seorang Adam
mengalami kejemuhan Allah memberinya penentram yang tercipta dari bilahan
tulang rusuknya. Sebagai pasangan adam wanita diamanahkan untuk menemani
mendampingi, menguatkan dan mewarnai kehidupan kaum adam.
Selain perannya dalam mendampingi
pasangannya, wanita juga diamanahi sebagai pendidik, perawat dan pembentuk
generasi dimana merekalah yang
melahirkan cikal-bakal anak keturunan adam untuk diwariskan sifat-sifat
kekholifahannya.
Sebagaimana tugas manusia sebagai
kholifah dimuka bumi sesuai dengan
firman Allah SWT, dalam QS. Adz-Dzariyat :56 yang artinya “ Dan tidak Aku
ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah”. Demi mengembalikan fitrah
manusia untuk kembali kepada tugasnya yaitu beribadah kepada Allah, maka da’wah
merupakan suatu keutamaan bagi setiap muslim
sebagaimana yang tercantum dalam firman Allah yang artinya: “Setiap
muslim adalah da’I (penyeru) bagi yang lainnya”.
Ikhwah Fillah…
Ketika kita
mengingat sebuah kisah kejayaan seorang laki-laki, keberhasilan rupanya tak
terlepas dari seorang wanita hebat dibelakangnya. Dan perjuangan panjang
sejarah dan dakwah ini tak terlepas dari peran seorang wanita.
Pada zaman
kenabian merupakan zaman paling baik
karena Rasulullah mendampingi kehidupan manusia. Dan Rasulullah adalah
laki-laki paling baik di zamannya hingga akhir zaman kelak...namun...siapa yang
berdiri melindungi Beliau selain para Sahabat? Ternyata banyak sahabiyah yang menemani, melindungi dan bahkan menyerahkan seluruh
hidupnya untuk membantu Rasulullah dalam peperangan dan perjuangan.
Marilah kita
tengok sejarah para sahabiyah bagaimana peran mereka dalam da’wah tanpa
meninggalkan tugas mereka sebagai istri dan ibu dari anak-anak mereka.
Pertama, Khodijah
binti Khuailid
Siapa
yang tidak mengenal Khodijah, seorang janda kaya yang menikah dengan pemuda
biasa yang yatim piatu, Rosulullah Muhammad SAW. .
Ketika
rosulullah kembali dari uzlahnya di gua tsur, dan beliau menerima wahyu
pertama, beliau pulang dengan keadaan tubuh menggigil seperti orang
ketakutan. Lalu dengan kasih saying Khodijah
menyelimuti dan memdekap tubuh rosulullah, lalu menenangkan rosulullah dengan perkataannya yang lemah
lembut sehingga Rosulullah SAW merasa tenang.
Ia pula
yang mewakafkan hartanya untuk dakwah Rasulullah, sampai Ia pernah menangis di depan Rasulullah,
dan akhirnya Rasulullah meminta maaf kepada Khodijah, "Maafkan aku wahai
Khodijah, karena aku takbisa membahagiakanmu dengan harta dan sekarang malah
habis semua hartamu untuk dakwahku".
Khodijah menjawab,
"Aku menangis bukan karena itu ya Rasulullah... Aku menangis karena Aku
tak punya harta lagi untuk membantu dakwahmu, tak ada lagi yang bisa kuberikan
padamu wahai suamiku..."
Subhanallah….Sungguh langka seorang wanita kaya menikah dengan
laki-laki biasa kemudian ia rela melepas hartanya untuk dakwah suaminya. Namun
seringkali terbalik dengan keadaan saat ini yang kebanyakan menuntut suami agar bisa seperti dirinya,
bahkan dari keluarga wanita mungkin juga akan menunutut lebih terhadap
laki-laki ini. sehingga mengukur kebahagiaan itu hanya dengan sebesar apa
penghargaan dan pemberian harta terhadap pasangannya. Padahal hakikat harta itu
hanya ada 3 : Yang dimakan kemudian habis, yang dipakai kemudian rusak, dan
harta yang diinfaqkan dijalan Allah itulah yang akan tersimpan.
Kedua, Aisyah Binti Abu Bakar
Ia adalah seorang istri Rasulullah yang termuda,
penghafal Hadits terbanyak diantara
istri yang lain, cerdas, cantik dan lihai. Ia menjadi rujukan sahabat ketika berkonsultasi tentang kewanitaan. Walau ia pencemburu namun Rasulullah sangat mencintainya. Pernah ia cemburu kepada Khodijah yang sering disebut Rasulullah. Dan Rasulullah marah waktu itu. namun karena kecerdasannya rupanya bisa mengalahkan kemarahan Rasulullah kepadanya.
istri yang lain, cerdas, cantik dan lihai. Ia menjadi rujukan sahabat ketika berkonsultasi tentang kewanitaan. Walau ia pencemburu namun Rasulullah sangat mencintainya. Pernah ia cemburu kepada Khodijah yang sering disebut Rasulullah. Dan Rasulullah marah waktu itu. namun karena kecerdasannya rupanya bisa mengalahkan kemarahan Rasulullah kepadanya.
Setelah Rosulullah
wafat, Aisyah seringkali terjun langsung di medan jihad dengan mengendarai kuda
perang. Dibalik kelembutan dan kecantikannya itu, ia adalah seorang wanita yang
sangat tangguh. Dirumah, sebagai istri ia lemah lembut, manja (pandai
menyenangkan suami), namun dalam urusan dien, beliau adalah seorang wanita yang
sangat cerdas, tangguh dan lihai. Dengan kecantikan yang beliau miliki tidak
lantas beliu lupa diri atau memamerkan kecantikannya ke semua orang seperti
yang dilakukan kebanyakan wanita jaman sekarang. Dirumah atau didepan suami
kadang-kadang awut-awutan, tapi ketika diluar rumah mereka berdandan
habis-habisan bahkan lebih cantik disbnding ketika di rumah.
Dan Aisyah telah memberi contoh yang sangat
mulia menjaga diri dan kehormatan keluarganya sampai-sampai pada kasus
“hadistul ifki”, yang menimpa dirinya Allahlah yang membelanya langsung melalui
ayat Al-Qur’an yang diturunkan untuk meluruskan dan membersihkan nama beliu
dari fitnah karena beliau benar-benar tidak bersalah .
Ia adalah anak dari abu Bakar
Ashidiq. Ialah yang mengantarkan makanan
ke bukit tsur pada waktu Rasulullah berhijrah secara sembunyi-sembunyi. yang
waktu itu Rasulullah dikejar oleh tentara Quraisy yang dipimpin oleh Waraqah.
Ia yang telah hamil tua itu, mendaki Bukit
Tsur dan membagi sabuknya menjadi dua
untuk membawa air untuk diantarkan kepada Rasulullah dan Ayahnya Abu Bakar Ash
shidiq.
Sungguh tak terbayangkan, seorang wanita hamil tua mendaki bukit seperti itu. Namun itulah perjuangan Asma untuk dakwah Islam. Ia rela menjadi wanita mata-mata dalam perjalanan Rasulullah tersebut dan menanggung beban yang berat dan melakukan perjalanan yang berat pula.
Sungguh tak terbayangkan, seorang wanita hamil tua mendaki bukit seperti itu. Namun itulah perjuangan Asma untuk dakwah Islam. Ia rela menjadi wanita mata-mata dalam perjalanan Rasulullah tersebut dan menanggung beban yang berat dan melakukan perjalanan yang berat pula.
Sedangkan kita sebagai wanita selalu
mengambil ruksoh (keringanan Islam) dalam melaksanakan ibadah. Ketika tubuh tak
nyaman ketika hamil yang ada adalah memanjakan diri dengan “bobok" manis,
malas melakukan aktifitas rumahtangga apalagi pergi berdakwah atau berjuang di
medan perang sesuai kapasitas wanita.
Ketika hamil malah digunakan sebagai
kesempatan untuk meminta semau kita, yang kata orang disebut menyidam, padahal keinginan itu tak ada hubungannya
dengan keinginan bayi karena hal itu hanya mitos belaka. Karena mual itulah
yang sebenarnya hanya pengaruh d hormon saja dan jika “ngidamnya tidak diturutin pun sebenarnya tak apa=apa. Tidak ada
itu anak yang “ngiler” gara-gara waktu hamilnya tak dituruti keinginan sang
ibu. Sekalii lagi semua itu hanya mitos.
Dan bila kitamemperturutkan rasa
lemas tubuh kita, maka tubuh kita akan semakin lemas, karena tubuh kita tidak
terlatih. Namun ketika kita tetep berghiroh maka yang ada adalah sebuah
kedisiplinan dan semangat berjuang dalam dakwah, dan justru akan menularkan
sifat ghiroh dan disiplin itu kepada sang
“ jabang bayi”.
Keliama, Ummu
Sulaim Ar-Rumaisha
Siapa yang tak kenal Anas bin Malik, pembantu Rosulullah, sekaligus anak
angkat kesanyangan Rosulullah SAW. Dialah pemuda cerdasyang paling banyak meriwayatkan hadist
karena telah mengabdikan seluruh hidupnya sejak kanak-kanak kepada Rosulullah
saw. Dialah jua didikan seorang wanita mulia yang sangat dikagumi oleh
Rosulullah, yang namanya terdengar sampai ke syurga. Ketika Rosulllah
hingga yang Ia adalah seorang
sahabiyah yang dijamin masuk syurga oleh Rasulullah, bukan karena sebab lain
melainkan ketabahannya dan kemuliaannya. Waktu itu suaminya datang dan
memberitahukan bahwa ada utusan dari Rasulullah, suaminya menyuruhnya untuk
menjamu tamu itu.
dan ummu Sulaim berkata, "Tak ada makanan kecuali untuk anak
kita" Suaminya menjawab, "Tidurkanlah anak kita dan jamulah tamu kita".
dan ditidurkanlah anaknya dan Ummu Sulaim menyiapkan makan untuk tamunya. Ia redupkan lampunya. dan ia duduk agak jauh bersama suaminya dengan berkegiatan sedang berpura-pura makan hingga tamunya dajak makan.
Dan Ia adalah yang dijamin oleh Rasulullah untuk bisa masuk syurga dari pintu manapun yang ia minta
dan ummu Sulaim berkata, "Tak ada makanan kecuali untuk anak
kita" Suaminya menjawab, "Tidurkanlah anak kita dan jamulah tamu kita".
dan ditidurkanlah anaknya dan Ummu Sulaim menyiapkan makan untuk tamunya. Ia redupkan lampunya. dan ia duduk agak jauh bersama suaminya dengan berkegiatan sedang berpura-pura makan hingga tamunya dajak makan.
Dan Ia adalah yang dijamin oleh Rasulullah untuk bisa masuk syurga dari pintu manapun yang ia minta
KHABBAB BIN ARAT Guru besar dalam Pengorbanan
Khabbab
adalah seorang pembuat pedang. Ia menjual pedang-pedang
buatannya kepada penduduk Mekkah dan kepasar-pasar.
Ia
menyatakan diri masuk Islam, karena kekagumannya pada sosok yang dapat
membimbingnya mencari sesuatu yang hilang dalam kehidupannya dan kehidupan
orang-orang Qurays. Sosok yang menuntunnya dari kegelapan menuju cahaya terang
yaitu Rosulullah yang mulia Muhammad saw.
Semenjak
saaat itu Khabbab menjadi salah satu daftar orang Islam yang mendapatkan
siksaan dari orang-orang kafir. Mereka terdiri dari orang miskin yang lemah,
amur sanggup berdiri tegar menghadapi
kesombongan, kesewenangan, dan kegilaan orang-orang kafir Qurays.
Dimata
Allah, mereka sangat mulia. Mereka kibarkan panji kebenarandiangkasa luas sebagai pertanda
runtuhnya masa pemujaan berhala dan kezaliman. Mereka kibarkan kabar gembira
adanya Allah yang seharusnya disembah manusia, dan tiada sekutu baginya. Mereka
sampaikan bahwa dibawah kibaran panji Islam, orang-orang lemah dan miskin
memiliki derajat yang sama dengan orang-orang yang selama ini berlaku
sewenang-wenang kepada mereka. Dengan keberanian yang luar biasa Khabbab
memikul semua tanggungjawab ini bak seorang perintis.
Sya’bi
menceritakan. “Khabbab menunjukkan ketabahan yang luar biasa. Ia tak gentar
sedikitpun menghadapi tindakan biadab orang-orang kafir. Mereka menindihkan
batu membara diatas punggungnya, ingá dagingnya terkelupas.”
Orang-orang
Qurays telah mengubah semua besi bahan baku untuk membuat pedang yang ada rumah
Khabbab menjadi belenggu dan rantai besi. Lalu mereka masukkan kedalam api yang
Sangay membara. Estela itu mereka lilitkan besi itu, ke tubuh, kedua tangan dan
kedua kaki Khabbab.
Siksaan
yang diterima Khabbab memang berat, Namur ketabahan Khabbab lebih kyat dari
semua siksaan itu. Apalagi estela mendengar sabda Rosulullah ketika ia dan rekan-rekan sependeritaannya mengharapkan
keselamatan atas diri mereka.
Rosulullah
bersabda, “Dahulu, sebelum kalian, ada seorang laki-laki disiksa, tubuhnya dikubur
kecuali leer dan kepalanya, lalu diambil sebuah gergaji untuk menggergaji
kepalanya, tapi siksaan itu tak memalingkan dirinya dari agamanya. Adapula yang
disikat antara daging dan tulangnya dengan sikat besi. Itu juga tak
menggoyahkan keimanannya. Ingá para musafir yang pergi dari San’an ke hadramaut
tidak takutkecuali pada Allah, dan tidak khawatir kambingnya hilang atrau
dimakan srigala. Hanya saja kalian tergesa-gesa.
Mendengar
sabda ini , keimanan dan keteguhan hati mereka semakin mantab.
Demikian,
Khabbab menghadapi semua siksaan dengan tabah dan tawakal.
Orang-orang Qurays sampai
meminta bantuan Ummu Anmar mantan majikannya . Lau
ia menyiksa Khabbab dengan menaruh besi yang panas membara diatas ubun-ubunnya.
Kabbab Sangay kesakitan, Namur dengan sekuat tenaga ia menahan nafas dan
suaranya agar tidak keluar keluhan dari mulutnya yang menjadikan mereka puas
dan gembira.
Jika
orang-orang Qurays berusaha mematahkan keimanan dengan siksaan, maka orang
beriman mengatasinya dengan pengorbanan. Dan Khabbab adalah guru besar dalam
pengorbanan.
Khabbab
juga mahir dalam membaca dan mengajarkan Al-Qur’an. AhÃla yang mengajarkan
Fátima Cinti Khattab adik Umar bin Khattab. Ia juga menjadi tempat bertanya
Abdullah bin Mas’ud .
Pada
masa peperangan ia yang mendapatkan harta limpahan membangun rumahnya dan
mengisinya dengan hartanya, lalu mempersilahkan siapa saja yang membutuhkan
untuk mengambilnya.
Khabbab
meninggal dunia pada tahun 37 H. Dialah guru besar dalam seni perjuangan dan
pengorbanan dimasa Islam. Allah menyambutnya dengan penghormatan dalam QS.
Al-An’am:52-54)
Estela
TurÃn ayat ini Rosulullah Sangay memuliakan mereka. Tiada kata yang pantas
untuk mengenang kecuali “Semoga Allah melimpahkan Ramat-Nya lepada Khabbab”
seperti yang diucapkan Khalifah Ali ra. Wallahu a’lam.
Thursday, 25 April 2013
Rumus Luas Jajaran Genjang
Luas = Alas x Tinggi
L = a x t
Keliling = 2 x (sisi datar + sisi miring)
K = 2 x ( a + b )
Contoh :
1. Berapakah luas jajaran genjang jika alasnya 10 cm tingginya 8 cm.
Jawab : L = a x t = 10 x 8 = 80 cm
2. Berapakah tinggi dan keliling jajaran genjang jika luasnya 18 cm, alasnya 6cm dan sisi miringnya 5cm?
Jawab : t = L/ a = 18/6 = 3 cm.
K= 2 x (a+b) = 2 x (6 + 5) = 2 x 11 = 22 cm
Lirik Lagu Aisyah Adinda Kita
Ini dia lagu salah satu lagu favoritku. Aku mengenal
lagu ini dari kakak kelasku waktu SMA yang jago main gitar. Waktu itu aku ikut
grup nasyid SKI Band. Nasyid yang
dinyanyikan bimbo ini memberiku inspirasi dan kekuatan untuk tetap istiqomah menggunakan
jilbab sampai kapanpun, dan juga menginspirasiku untuk masuk ke fakultas teknik
untuk bisa menjadi seorang insinyur. Walaupun cita-cita itu masih menggantung
setidaknya aku sudah bisa lulus fakultas teknik. Dan aku yakin suatu saat nanti
aku bisa mewujudkan impianku jadi konsultan “Dapur Cantik , Furniture dan interior desain kayak Imelda
Akmal hehehe. Amin.
Aisyah
Adinda Kita
Album :
Munsyid : Bimbo
http://liriknasyid.com
Munsyid : Bimbo
http://liriknasyid.com
Aisyah adinda kita yang sopan dan
jelita
Angka SMP dan SMA sembilan rata - rata
Pandai mengarang dan organisasi
Mulai Muharam 1401 memakai jilbab menutup rambutnya
Busana muslimah amat pantasnya
Aisyah adinda kita yang sopan dan jelita
Index Prestasi tertinggi tiga tahun lamanya
Angka SMP dan SMA sembilan rata - rata
Pandai mengarang dan organisasi
Mulai Muharam 1401 memakai jilbab menutup rambutnya
Busana muslimah amat pantasnya
Aisyah adinda kita yang sopan dan jelita
Index Prestasi tertinggi tiga tahun lamanya
Calon insinyur dan bintang di kampus
Bulan Muharam 1404 tetap berjilbab menutup rambutnya
Busana muslimah amat pantasnya
Aisyah adinda kita tidak banyak berkata
Aisyah adinda kita dia memberi contoh saja
Ada sepuluh Aisyah berbusana muslimah
Ada seratus Aisyah berbusana muslimah
Ada sejuta Aisyah berbusana muslimah
Ada sejuta Aisyah, Aisyah adinda kita
Bulan Muharam 1404 tetap berjilbab menutup rambutnya
Busana muslimah amat pantasnya
Aisyah adinda kita tidak banyak berkata
Aisyah adinda kita dia memberi contoh saja
Ada sepuluh Aisyah berbusana muslimah
Ada seratus Aisyah berbusana muslimah
Ada sejuta Aisyah berbusana muslimah
Ada sejuta Aisyah, Aisyah adinda kita
Subscribe to:
Posts (Atom)