^_^

Markaz Pelangi.blogspot.com - Supported By Ummu Sakha - copyright © 2009

Thursday, 7 November 2013

Rumus Volume dan Luas Permukaan Kubus dan Balok







Jika ada pertanyaan dan ingin respon cepat inbox ke fb Ira Rusdiana (ummu_sakha@yahoo.co,id)

Rumus-rumus Lingkaran









Jika ada pertanyaan bisa dilayangkan via facebook : ummu_sakha@yahoo.co.id (quick respon) 

Wednesday, 12 June 2013

Komunikasi pada anak lebih mudah dari pada bicara


Coba bandingkan kedua sikap berikut jika anda mengalaminya,
 Suatu hari Maisha (yang mewkili putra-putri anda)sedang bersiap memulai aksinya untuk berkreasi dengan segudang ide di kepalanya. Ia kemudian mengambil seperangkat peralatan berkreasinya, gunting, kertas, krayon, lem, double tip dll. Tak butuh waktu lama bagi Maisha untuk membuat lautan kertas di ruang tengah. Guntung sana-gunting sini, temple sana-sini, krayon dimana-mana, ditambah lagi ulah si adek yang menggenapkan suasana ruang tengah menjadi semakin “meriah” dengan potongan kertas dank rayon. Ditengah keasyikannya bermain kira-kira apa reaksi umi (mewakili para ibu2 dirumah)melihat pemandangan tersebut. Berikut ini ada 2 sikap umi dan reaksi timbale balik dari Maisha:
1.      U   : Astaghfirullah….Maishaaaa!!!kok jadi berantakan seperti ini!!! Umi kan baru saja membersihkan rumah kok udah diberantakin lagi!!! (teriak umi sambil berkacak pinggang dan mata melotot).
Ayo!!!cepat bereskan, kalau ga’ nanti umi buang semua mainannya dang a boleh berantakin lagi!!!
   M  : Iya iyaaa, nanti aku beresin, aaahhhh….umiii,  aku lagi membuat mainan. (Sambil tetap menggunting tak peduli dengan tatapan uminya)
   U  : Ayo, Maishaaa…cepat beresiiin!!!Kamu ga denger ya!!!
   M  : Iyaa…iya…!!!!!(maisha meletakkan mainannya lalu pergi ngluyur dan beralih mengambil mainan yang lain)
        (Umi semakin berang dan kepla jadi nyut-nyutan)

2.         U  : (Tarik nafas sambil tersenyum menghmpiri Maisha)Maisha , kamu sedang membuat apa, Nak?
M  : Oooh, aku sedang membuat topi Naga dan kostum peri. Lihat!Bagus, kan?! (Sambil tersenyum puas memperlihatkan hasil karyanya.
U : Wah…bagus sekali !!:). Tapi…umi perhatikan rumah kita jadi berantakan. Apa kamu nanti bersedia membersihkannya…
M  : Iya, tentu saja. Aku akan membereskan semua ini setelah aku menyelesikan pekerjaanku. Tapi nanti tolong bantu aku ya…
U  : Ok, trimakasih ya saying
(tak lama kemudian setelah menyelesaikan guntingan yang terakhir, Maisha memunguti sampah sampah yang umi kumpulkan dengan sapu, dan dia membuangnya di tempat sampah lalu membereskan semua peralatan tanpa dikomando dua kali)
Hmmm…umi pun juga bisa tersenyum lega sekligus bangga. Alhamdulillah selain rumah kembali rapih, anakpun juga semkin bertanggung jawab.
Nah bunda seberapa sering kita bersikap yang pertama dan seberapa sering kita bertindak seperti yang kedua. Masa depan prilaku anak ditentukan oleh bagaimana kita mencontohkannya. Dan prilaku ini akan membentuk karakter anak kita ketika mereka dewasa. Kadang-kadang saya juga sering menangis menyesali sikap yang entah sengaja atau tidak tapi yang jelas hanya kita kurang bisa mengendalikan emosi dampaknya akan sangat luar biasa bagi anak. Padahal jika kita mau menarik nafas sejenak dan kendalikan emosi dampaknya akan luar biasa bagi kita, kesehatan jiwa dan raga kita serta bagi masa depan anak-anak kita.
Satu lagi yang tak kalah penting yaitu Communication is more easy than talk. Komunikasi sebetulnya lebih mudah daripada bicara. Dari percakapan yang kedua umi hanya berdialog kepada Maisha, dan ternyata responnya begitu positif sehingga semuanya berjalan lancer dan sesuai target. Sedangkan percakapan yang pertama, umi lebih banyak bicara tapi justru tak menghasilkan ap-apa selain pembangkangan dan rumahpun tetap kotor. Tak ada penyelesaian. Klau itu dilanjutkan bisa jadi sang umi lebih marah, memukul, atau memaksa anaknya untuk membersihkn, sedngkan si ank bisa jadi malah lari , menghindar, atau menuruti dengan tekanan. Tak melahirkan  inisiatif sehingga otaknya tertekan serta mematikan daya kreatifitas si anak, karena anak akan takut jika ia berkreasi lagi akan dimarahi oleh uminya.
Bunda , mari kita beristighfar untuk sikap kita yang keliru dan senantiasa mohon pertolongan dari Allah agar senantiasa diberi kesabaran dan cinta kasih yang mendalam untuk bisa mendidik anak-anak kita dengan sebaik-baik pengajaran. Wallahu a’lam bi shawwab.
  

Friday, 26 April 2013

Peranan Wanita Dalam Da’wah


Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan wanita dengan segala keunikan dan keistimewaannya hingga ditangannyalah berbagai urusan diamanahkan.
               Wanita diciptakan sebagai bagian dari kholifah dimuka bumi untuk melengkapi dan mewarnai kehidupan dibumi. Wanita diciptakan oleh Allah untuk menjadi penetram dimanapun ia berada. terutama bagi pasangannya. masih ingatkah ketika Allah menciptakan Hawwa ? Hawwa tercipta setelah Adam diciptakan oleh Allah SWT. ketika seorang Adam mengalami kejemuhan Allah memberinya penentram yang tercipta dari bilahan tulang rusuknya. Sebagai pasangan adam wanita diamanahkan untuk menemani mendampingi, menguatkan dan mewarnai kehidupan kaum adam.
               Selain perannya dalam mendampingi pasangannya, wanita juga diamanahi sebagai pendidik, perawat dan pembentuk generasi  dimana merekalah yang melahirkan cikal-bakal anak keturunan adam untuk diwariskan sifat-sifat kekholifahannya.
               Sebagaimana tugas manusia sebagai kholifah dimuka bumi sesuai  dengan firman Allah SWT, dalam QS. Adz-Dzariyat :56 yang artinya “ Dan tidak Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah”. Demi mengembalikan fitrah manusia untuk kembali kepada tugasnya yaitu beribadah kepada Allah, maka da’wah merupakan suatu keutamaan bagi setiap muslim  sebagaimana yang tercantum dalam firman Allah yang artinya: “Setiap muslim adalah da’I (penyeru) bagi yang lainnya”.
Ikhwah Fillah…
Ketika kita mengingat sebuah kisah kejayaan seorang laki-laki, keberhasilan rupanya tak terlepas dari seorang wanita hebat dibelakangnya. Dan perjuangan panjang sejarah dan dakwah ini tak terlepas dari peran seorang wanita.
Pada zaman kenabian  merupakan zaman paling baik karena Rasulullah mendampingi kehidupan manusia. Dan Rasulullah adalah laki-laki paling baik di zamannya hingga akhir zaman kelak...namun...siapa yang berdiri melindungi Beliau selain para Sahabat? Ternyata  banyak sahabiyah yang menemani,  melindungi dan bahkan menyerahkan seluruh hidupnya untuk membantu Rasulullah dalam peperangan dan perjuangan.
Marilah kita tengok sejarah para sahabiyah bagaimana peran mereka dalam da’wah tanpa meninggalkan tugas mereka sebagai istri dan ibu dari anak-anak mereka.
Pertama, Khodijah binti Khuailid
               Siapa yang tidak mengenal Khodijah, seorang janda kaya yang menikah dengan pemuda biasa yang yatim piatu, Rosulullah Muhammad SAW. .
               Ketika rosulullah kembali dari uzlahnya di gua tsur, dan beliau menerima wahyu pertama, beliau pulang dengan keadaan tubuh menggigil seperti orang ketakutan.  Lalu dengan kasih saying Khodijah menyelimuti dan memdekap tubuh rosulullah, lalu menenangkan  rosulullah dengan perkataannya yang lemah lembut sehingga Rosulullah SAW merasa tenang.
Ia pula  yang mewakafkan hartanya untuk dakwah Rasulullah,  sampai Ia pernah menangis di depan Rasulullah, dan akhirnya Rasulullah meminta maaf kepada Khodijah, "Maafkan aku wahai Khodijah, karena aku takbisa membahagiakanmu dengan harta dan sekarang malah habis semua hartamu untuk dakwahku".
Khodijah menjawab, "Aku menangis bukan karena itu ya Rasulullah... Aku menangis karena Aku tak punya harta lagi untuk membantu dakwahmu, tak ada lagi yang bisa kuberikan padamu wahai suamiku..."                                   
Subhanallah….Sungguh langka seorang wanita kaya menikah dengan laki-laki biasa kemudian ia rela melepas hartanya untuk dakwah suaminya. Namun seringkali terbalik dengan keadaan saat ini yang kebanyakan  menuntut suami agar bisa seperti dirinya, bahkan dari keluarga wanita mungkin juga akan menunutut lebih terhadap laki-laki ini. sehingga mengukur kebahagiaan itu hanya dengan sebesar apa penghargaan dan pemberian harta terhadap pasangannya. Padahal hakikat harta itu hanya ada 3 : Yang dimakan kemudian habis, yang dipakai kemudian rusak, dan harta yang diinfaqkan dijalan Allah itulah yang akan tersimpan.
Kedua, Aisyah Binti Abu Bakar
 Ia adalah seorang istri Rasulullah yang termuda, penghafal Hadits terbanyak diantara 
istri yang lain, cerdas, cantik dan lihai. Ia menjadi rujukan sahabat ketika berkonsultasi tentang kewanitaan. Walau ia pencemburu namun Rasulullah sangat mencintainya. Pernah ia cemburu kepada Khodijah yang sering disebut Rasulullah. Dan Rasulullah marah waktu itu. namun karena kecerdasannya rupanya bisa mengalahkan kemarahan Rasulullah kepadanya.
Setelah Rosulullah wafat, Aisyah seringkali terjun langsung di medan jihad dengan mengendarai kuda perang. Dibalik kelembutan dan kecantikannya itu, ia adalah seorang wanita yang sangat tangguh. Dirumah, sebagai istri ia lemah lembut, manja (pandai menyenangkan suami), namun dalam urusan dien, beliau adalah seorang wanita yang sangat cerdas, tangguh dan lihai. Dengan kecantikan yang beliau miliki tidak lantas beliu lupa diri atau memamerkan kecantikannya ke semua orang seperti yang dilakukan kebanyakan wanita jaman sekarang. Dirumah atau didepan suami kadang-kadang awut-awutan, tapi ketika diluar rumah mereka berdandan habis-habisan bahkan lebih cantik disbnding ketika di rumah.
 Dan Aisyah telah memberi contoh yang sangat mulia menjaga diri dan kehormatan keluarganya sampai-sampai pada kasus “hadistul ifki”, yang menimpa dirinya Allahlah yang membelanya langsung melalui ayat Al-Qur’an yang diturunkan untuk meluruskan dan membersihkan nama beliu dari fitnah karena beliau benar-benar tidak bersalah .
Ketiga[a1] , Asma Binti Abu Bakar
               Ia adalah anak dari abu Bakar Ashidiq. Ialah yang mengantarkan  makanan ke bukit tsur pada waktu Rasulullah berhijrah secara sembunyi-sembunyi. yang waktu itu Rasulullah dikejar oleh tentara Quraisy yang dipimpin oleh Waraqah.
            Ia  yang telah hamil tua itu, mendaki Bukit Tsur  dan membagi sabuknya menjadi dua untuk membawa air untuk diantarkan kepada Rasulullah dan Ayahnya Abu Bakar Ash shidiq.
            Sungguh  tak terbayangkan, seorang wanita hamil tua mendaki bukit seperti itu. Namun itulah perjuangan Asma untuk dakwah Islam. Ia rela menjadi wanita mata-mata dalam perjalanan Rasulullah tersebut dan menanggung beban yang berat dan melakukan perjalanan yang berat pula.
            Sedangkan kita sebagai wanita selalu mengambil ruksoh (keringanan Islam) dalam melaksanakan ibadah. Ketika tubuh tak nyaman ketika hamil yang ada adalah memanjakan diri dengan “bobok" manis, malas melakukan aktifitas rumahtangga apalagi pergi berdakwah atau berjuang di medan  perang sesuai kapasitas wanita.
            Ketika hamil malah digunakan sebagai kesempatan untuk meminta semau kita, yang kata orang disebut menyidam,  padahal keinginan itu tak ada hubungannya dengan keinginan bayi karena hal itu hanya mitos belaka. Karena mual itulah yang sebenarnya hanya pengaruh d hormon saja dan jika “ngidamnya tidak  diturutin pun sebenarnya tak apa=apa. Tidak ada itu anak yang “ngiler” gara-gara waktu hamilnya tak dituruti keinginan sang ibu. Sekalii lagi semua itu hanya mitos.
            Dan bila kitamemperturutkan rasa lemas tubuh kita, maka tubuh kita akan semakin lemas, karena tubuh kita tidak terlatih. Namun ketika kita tetep berghiroh maka yang ada adalah sebuah kedisiplinan dan semangat berjuang dalam dakwah, dan justru akan menularkan sifat ghiroh dan disiplin itu kepada sang  “ jabang bayi”.
Keliama, Ummu Sulaim Ar-Rumaisha
              Siapa yang tak kenal Anas bin Malik, pembantu Rosulullah, sekaligus anak angkat kesanyangan Rosulullah SAW. Dialah pemuda  cerdasyang paling banyak meriwayatkan hadist karena telah mengabdikan seluruh hidupnya sejak kanak-kanak kepada Rosulullah saw. Dialah jua didikan seorang wanita mulia yang sangat dikagumi oleh Rosulullah, yang namanya terdengar sampai ke syurga. Ketika  Rosulllah  hingga  yang Ia adalah seorang sahabiyah yang dijamin masuk syurga oleh Rasulullah, bukan karena sebab lain melainkan ketabahannya dan kemuliaannya. Waktu itu suaminya datang dan memberitahukan bahwa ada utusan dari Rasulullah, suaminya menyuruhnya untuk menjamu tamu itu.
dan ummu Sulaim berkata, "Tak ada makanan kecuali untuk anak
kita" Suaminya menjawab, "Tidurkanlah anak kita dan jamulah tamu kita".
dan ditidurkanlah anaknya dan Ummu Sulaim menyiapkan makan untuk tamunya. Ia redupkan lampunya. dan ia duduk agak jauh bersama suaminya dengan berkegiatan sedang berpura-pura makan hingga tamunya dajak  makan.

Dan Ia adalah yang dijamin oleh Rasulullah untuk bisa masuk syurga dari pintu manapun yang ia minta

           
                                         

           

                                         
               
                                                               





 [a1]

KHABBAB BIN ARAT Guru besar dalam Pengorbanan


            Khabbab adalah seorang pembuat pedang. Ia menjual pedang-pedang buatannya kepada penduduk Mekkah dan kepasar-pasar.  
Ia menyatakan diri masuk Islam, karena kekagumannya pada sosok yang dapat membimbingnya mencari sesuatu yang hilang dalam kehidupannya dan kehidupan orang-orang Qurays. Sosok yang menuntunnya dari kegelapan menuju cahaya terang yaitu Rosulullah yang mulia Muhammad saw.
Semenjak saaat itu Khabbab menjadi salah satu daftar orang Islam yang mendapatkan siksaan dari orang-orang kafir. Mereka terdiri dari orang miskin yang lemah, amur  sanggup berdiri tegar menghadapi kesombongan, kesewenangan, dan kegilaan orang-orang kafir Qurays. 
Dimata Allah, mereka sangat mulia. Mereka kibarkan panji  kebenarandiangkasa luas sebagai pertanda runtuhnya masa pemujaan berhala dan kezaliman. Mereka kibarkan kabar gembira adanya Allah yang seharusnya disembah manusia, dan tiada sekutu baginya. Mereka sampaikan bahwa dibawah kibaran panji Islam, orang-orang lemah dan miskin memiliki derajat yang sama dengan orang-orang yang selama ini berlaku sewenang-wenang kepada mereka. Dengan keberanian yang luar biasa Khabbab memikul semua tanggungjawab ini bak seorang perintis.
Sya’bi menceritakan. “Khabbab menunjukkan ketabahan yang luar biasa. Ia tak gentar sedikitpun menghadapi tindakan biadab orang-orang kafir. Mereka menindihkan batu membara diatas punggungnya, ingá dagingnya terkelupas.”
Orang-orang Qurays telah mengubah semua besi bahan baku untuk membuat pedang yang ada rumah Khabbab menjadi belenggu dan rantai besi. Lalu mereka masukkan kedalam api yang Sangay membara. Estela itu mereka lilitkan besi itu, ke tubuh, kedua tangan dan kedua kaki Khabbab.
Siksaan yang diterima Khabbab memang berat, Namur ketabahan Khabbab lebih kyat dari semua siksaan itu. Apalagi estela mendengar sabda Rosulullah ketika ia dan  rekan-rekan sependeritaannya mengharapkan keselamatan atas diri mereka.
Rosulullah bersabda, “Dahulu, sebelum kalian, ada seorang laki-laki disiksa, tubuhnya dikubur kecuali leer dan kepalanya, lalu diambil sebuah gergaji untuk menggergaji kepalanya, tapi siksaan itu tak memalingkan dirinya dari agamanya. Adapula yang disikat antara daging dan tulangnya dengan sikat besi. Itu juga tak menggoyahkan keimanannya. Ingá para musafir yang pergi dari San’an ke hadramaut tidak takutkecuali pada Allah, dan tidak khawatir kambingnya hilang atrau dimakan srigala. Hanya saja kalian tergesa-gesa.
Mendengar sabda ini , keimanan dan keteguhan hati mereka semakin mantab.
Demikian, Khabbab menghadapi semua siksaan dengan tabah dan tawakal.
Orang-orang Qurays sampai meminta bantuan Ummu Anmar mantan majikannya . Lau ia menyiksa Khabbab dengan menaruh besi yang panas membara diatas ubun-ubunnya. Kabbab Sangay kesakitan, Namur dengan sekuat tenaga ia menahan nafas dan suaranya agar tidak keluar keluhan dari mulutnya yang menjadikan mereka puas dan gembira.
Jika orang-orang Qurays berusaha mematahkan keimanan dengan siksaan, maka orang beriman mengatasinya dengan pengorbanan. Dan Khabbab adalah guru besar dalam pengorbanan.
Khabbab juga mahir dalam membaca dan mengajarkan Al-Qur’an. Ahíla yang mengajarkan Fátima Cinti Khattab adik Umar bin Khattab. Ia juga menjadi tempat bertanya Abdullah bin Mas’ud .
Pada masa peperangan ia yang mendapatkan harta limpahan membangun rumahnya dan mengisinya dengan hartanya, lalu mempersilahkan siapa saja yang membutuhkan untuk mengambilnya.
Khabbab meninggal dunia pada tahun 37 H. Dialah guru besar dalam seni perjuangan dan pengorbanan dimasa Islam. Allah menyambutnya dengan penghormatan dalam QS. Al-An’am:52-54)
Estela Turín ayat ini Rosulullah Sangay memuliakan mereka. Tiada kata yang pantas untuk mengenang kecuali “Semoga Allah melimpahkan Ramat-Nya lepada Khabbab” seperti yang diucapkan Khalifah Ali ra. Wallahu a’lam.

Thursday, 25 April 2013

Rumus Luas Jajaran Genjang














 Luas    = Alas x Tinggi 
                               
          L = a x t 

Keliling = 2 x (sisi datar + sisi miring)
     K      = 2 x ( a + b )




Contoh : 

1.  Berapakah luas jajaran genjang jika alasnya 10 cm tingginya 8 cm. 
      Jawab : L = a x t = 10 x 8 = 80 cm

2. Berapakah tinggi dan keliling jajaran genjang jika luasnya 18 cm, alasnya 6cm dan sisi   miringnya 5cm?
     Jawab : t = L/ a = 18/6 = 3 cm.
                  K= 2 x (a+b) = 2 x (6 + 5) = 2 x 11 = 22 cm
                       


Lirik Lagu Aisyah Adinda Kita


Ini dia lagu salah satu lagu favoritku. Aku mengenal lagu ini dari kakak kelasku waktu SMA yang jago main gitar. Waktu itu aku ikut grup nasyid SKI Band.  Nasyid yang dinyanyikan bimbo ini memberiku inspirasi dan kekuatan untuk tetap istiqomah menggunakan jilbab sampai kapanpun, dan juga menginspirasiku untuk masuk ke fakultas teknik untuk bisa menjadi seorang insinyur. Walaupun cita-cita itu masih menggantung setidaknya aku sudah bisa lulus fakultas teknik. Dan aku yakin suatu saat nanti aku bisa mewujudkan impianku jadi konsultan “Dapur Cantik ,  Furniture dan interior desain kayak Imelda Akmal  hehehe. Amin.


Aisyah Adinda Kita
Album :
Munsyid : Bimbo
http://liriknasyid.com

Aisyah adinda kita yang sopan dan jelita
Angka SMP dan SMA sembilan rata - rata
Pandai mengarang dan organisasi
Mulai Muharam 1401 memakai jilbab menutup rambutnya
Busana muslimah amat pantasnya

Aisyah adinda kita yang sopan dan jelita
Index Prestasi tertinggi tiga tahun lamanya
Calon insinyur dan bintang di kampus
Bulan Muharam 1404 tetap berjilbab menutup rambutnya
Busana muslimah amat pantasnya

Aisyah adinda kita tidak banyak berkata
Aisyah adinda kita dia memberi contoh saja

Ada sepuluh Aisyah berbusana muslimah
Ada seratus Aisyah berbusana muslimah
Ada sejuta Aisyah berbusana muslimah
Ada sejuta Aisyah, Aisyah adinda kita