^_^

Markaz Pelangi.blogspot.com - Supported By Ummu Sakha - copyright © 2009

Friday 16 January 2009

Guru Kecilku

Guru Kecilku….
080109

Emang benar kata orang, bahwa anak adalah guru kecil kita.....

Saat ini kurang lebih 2,5 tahun kami diamanahi Allah seorang anak yang cantik, lucu sekaligus mengemaskan seperti Maisha. Dan selama itu pula aku merasakan kebahagiaan ditengah kelelahan dan keruwetan mengasuh Maisha. Walaupun kadang-kadang lelah atau jengkel melihat segala tingkah lakunya yang semakin besar semakin sedikit bandel, tapi aku selalu kembali tersenyum ketika melihat wajahnya yang polos dan tingkahnya yang lucu.
Pelajaran pertama yang ku dapat dari dia adalah bahwa anakselalu merekam apa yang kita ucapkan baik itu perkataan yang baik ataupun yang buruk. Pertama kali Maisha sudah bisa mengucapkan kata-kata aku sempat tertohok kata-katanya.
Karena setiap malam Maisha mempunyai kebiasaan susah tidur, jadi aku mencari berbagai cara agar ia bisa tidur. Mulai dari membacakan surat-surat pendek, hadist-hadist sampai bernyanyi atau bercerita. Sambil loncat-loncatan dikamar aku membacakan sebuah hadist anak tentang marah, ”La taghdob walakal jannah, jangan marah surga untukmu”. Lalu ia mengikutinya sambil terus bermain hingga kelelahan sampai akhirnya mau diajak tidur.
Keesokan paginya seperti biasa aktivitas bermmainnya luarbiasa sampai aku sendiri kewalahan, kadang-kadang kalau aku lupa membawanya kekamar mandi untuk buang air kecil sehingga ia ngompol sembarangan. Hari itu mungkin aku sedang bener-bener kelelahan karena harus bolak-balik membersihkan pipisnya dan bolak-balik ke kamar mandi aku langsung mendamprat anakku lau reflek mencubit pantatnya. ”Duh Maisha sudah berapakali ummi bilang kalau mau pipis itu bilang dulu, Mi, Maisha mau pipis!Ngerti nggak....!!!! Ummi marah nih kalu Maisha begini terus! ”. Dengan wajah polosnya Maisha memandangku sebentar lalu dengan nada santai ia berkata ”Mi, ummi marah ya...La Taghdogh walakal jannah...jangan marah surga untukmu”!.
Aku tersentak kaget sekaligus terharu. Umurnya waktu itu baru setahun lebih sedikit tapi ia sudah bisa memberiku tamparan yang luar biasa dan tidak akan pernah terlupakan. Subhanallah!!! Segera kupeluk anakku eret-erat. ”Maafkan Ummi ya, Nak. Ummi nggak akan marah lagi sama Maisha. Ummi sayang sama Maisha”..Trimakasih guru kecilku yang telah memberikan pelajaran yang sangat berharga hgari ini. Trimakasih ya Allah..telah memberiku anak yang cantik, lucu dan pintar.
Ini adalah salah satu cerita dari keajaiban seorang anak. Buat temen-temen yang sudah punya anak jangan pernah menyia-nyiakan kesempatan untuk mendidik anak sendiri, merawat anak, menemani anak dan bermainbersama anak. Seorang teman pernah menirimkan sebuah pesan singkatnya di hpku, ” Take care of the baby is a miracle experiences in our life”. So nikmati saja dan tunggu cerita-cerita seru berikutnya….

180109

No comments:

Post a Comment